Show simple item record

dc.contributor.advisorErvizal, Zuhud
dc.contributor.advisorHikmat, Agus
dc.contributor.authorSimamora, Jhon Marthali
dc.date.accessioned2017-11-03T07:37:22Z
dc.date.available2017-11-03T07:37:22Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/88297
dc.description.abstractRafflesia meijerii pertamakali ditemukan di Sumatera Utara pada tahun 2003 di Taman Wisata Alam (TWA) Sicikeh-cikeh dan pada tahun 2004 di Taman Nasional Batang Gadis. Rafflesia ini merupakan spesies endemik Sumatera Utara dan merupakan spesies baru. Rafflesia meijerii tumbuh di hutan hujan pada ketinggian 1320 m dpl, dengan pH 6.5 dan kelembababan udara 74%. Informasi mengenai aspek ekologi dan konservasi spesies ini belum banyak diketahui. Tujuan penelitian ini adalah untuk menduga populasi Rafflesia meijerii di Taman Nasional Batang Gadis Sumatera Utara yaitu di blok Sopo Tinjak, blok Sibonggor, dan blok Pagar Gunung, menganalisis faktor biotik dan abiotik yang mempengaruhi kualitas habitat R. meijerii di masing-masing blok pengamatan, mengidentifikasi aktivitas manusia (pengelola dan masyarakat lokal) di lokasi penelitian yang berpengaruh positif maupun negatif terhadap keberlangsungan keberadaan Rafflesia meijerii, dan menyusun konsep konservasi R. meijerii di TNBG yang berbasis pada kondisi ekologinya. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat menjadi masukan dalam upaya konservasi spesies R. meijerii di kawasan TNBG. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Desember 2015 sampai dengan Mei 2016 di blok Sopo Tinjak, blok Sibonggor, dan blok Pagar Gunung Taman Nasional Batang Gadis Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara. Data dikumpulkan dengan metode observasi, wawancara, dan studi pustaka. Jenis data yang dikumpulkan adalah: data biotik dan kondisi populasi R. meijerii di Taman Nasional Batang Gadis, data abiotik kondisi ekologi habitat R. meijerii di TNBG, dan data aktivitas manusia. Data biotik dan kondisi populasi R. meijerii dikumpulkan dengan cara melakukan observasi pada plot berbentuk lingkaran berukuran 0,1 ha pada lokasi R. meijerii yang ditentukan secara purposif. Pengamatan dilakukan terhadap jenis pertumbuhan pohon, pancang, dan semai serta tumbuhan bawah. Data biotik lainnya adalah mengenai tumbuhan inang (Tetrastigma papillosum) dan R. meijerii. Data abiotik meliputi data faktor fisik lingkungan yang mempengaruhi kondisi habitat dan populasi R. meijerii di lokasi yaitu: ketinggian plot penelitian, koordinat R. meijerii, kemiringan lahan, intensitas cahaya matahari, kelembaban udara, suhu udara, curah hujan, dan suhu permukaan tanah. Jenis data sosial yang dikumpulkan adalah: jenis aktivitas, waktu aktivitas, sikap dan pengetahuan masyarakat lokal, dan tipologi masyarakat lokal. Kondisi habitat R. meijerii dianalisis dengan Analisis Vegetasi, data distribusi R. meijerii diolah dengan perangkat lunak ArcGIS 10.4 dan dianalisis secara deksriptif, data faktor ekologis dianalaisis dengan Principle Component Regretion (PCR), dan data aktivitas manusia dianalisis secara deskriptif. Jumlah individu R. meijerii yang ditemukan dalam penelitian ini adalah 43 individu yang terdiri dari 19 individu bunga lewat mekar, 14 individu kenop hidup, dan 10 individu kenop mati. Rata-rata diameter kenop mati yang ditemukan adalah 2-5 cm. Berdasarkan kriteria Schmidt-Ferguson, tipe curah hujan di lokasi penelitian ini adalah tipe B yaitu tanpa musim kering dan selalu hijau. Kelerengan lahan terbesar adalah di plot Sibonggor Julu dengan kelerengan sebesar 19%. Jejak satwa yang ditemukan di lokasi penelitian Sibanggor Julu adalah jejak kijang dan beruang. Pohon utama (inang struktural) yang menyokong T. papillosum adalah pohon-pohon dengan ukuran yang tinggi, besar, dan memiliki tajuk yang luas seperti spesies dari famili Fagaceae (Castanopsis javanica, Quercus gameliflora), Lauraceae (Litsea spp., Endiandra dasyantha) dan Myrtaceae. Jumlah T. papillosum yang ditemukan adalah sebanyak 63 individu. Teridentifikasi 54 spesies semai dan tumbuhan bawah yang terdapat di habitat R. meijerii yang terdiri dari 35 famili. Spesies semai dan tumbuhan bawah yang dominan di habitat R. meijerii adalah Selaginella willdenovii (Selaginellaceae) dengan nilai INP yaitu 36.54%. Teridentifikasi 68 spesies pancang di habitat R. meijerii yang terdiri dari 38 famili. Spesies Quercus gameliflora (Fagaceae) menjadi spesies yang sangat dominan dengan nilai INP yaitu 57.83%. Teridentifikasi 82 spesies pohon yang ditemukan di habitat R. meijerii yang terdiri dari 27 famili. Quercus gameliflora adalah spesies yang dominan di area ini dengan nilai INP adalah 33.72%. Indeks keanekaragaman tertinggi terdapat pada komunitas pohon yaitu 3.97 dan indeks kemerataan yaitu 0.90. Hasil analisis menunjukkan nilai sig. sebesar 0.2398> 0.05 menunjukkan bahwa terima H0 atau tidak ada satupun X yang berpengaruh terhadap Y atau secara simultan X tidak berpengaruh terhadap Y. Penentuan jumlah R. meijerii berdasarkan variabel bebas adalah: Jumlah individu R. meijerii (Y) = -16.32291 + (0.01978 x jumlah individu T. papillosum) + (0.10264 x jumlah spesies semai dan tumbuhan bawah) + (0.05306 x jumlah spesies pancang) + (0.07909 x jumlah spesies pohon) – (0.00043 x jumlah individu semai dan tumbuhan bawah) + (0.01450 x jumlah individu pancang) + (0.00450 x jumlah individu pohon) – (0.00405 x ketinggian tempat) – (0.06764 x kemiringan lahan) – (0.00019 x intensitas cahaya) + (0.16064 x kelembaban udara) + (0.21947 x suhu udara) + (0.64255 x suhu permukaan tanah). Aktivitas penebangan pohon di sekitar habitat R. meijerii harus dicegah. Dampak negatif secara langsung terhadap R. meijerii yaitu memperbesar bukaan tajuk, dapat merusak Tetrastigma papillosum sebagai inang R. meijerii. Pelanggaran-pelanggaran berupa aktivitas penebangan oleh oknum masyarakat harus ditindak tegas sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Ancaman terbesar lainnya yang dihadapi masyarakat adalah adanya pihak-pihak lain yang berasal dari luar kelompok masyarakat desa atau bukan penduduk desa yang melakukan pengambilan kayu secara illegal di dalam kawasan taman nasional untuk dikomersilkan. pengembangan potensi R. meijerii sebagai objek ekowisata harus dikombinasikan dengan objek-objek potensial lainnya seperti Danau Saba Begu di Sopo Tinjak, Gunung Sorik Marapi dan pemandian air panas di Desa Sibanggor Tonga.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcEcologyid
dc.subject.ddcBiodiversityid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcSumatera Utara, Medanid
dc.titleEkologi dan Konservasi Rafflesia meijerii Wir. & Sari di Taman Nasional Batang Gadis Sumatera Utaraid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordekologiid
dc.subject.keywordkonservasiid
dc.subject.keywordRafflesia meijeriiid
dc.subject.keywordTetrastigma papillosumid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record