Show simple item record

dc.contributor.advisorBonar, Marulitua Sinaga
dc.contributor.advisorHarianto
dc.contributor.authorOnuigbo, Mark Dennis
dc.date.accessioned2017-11-03T07:34:18Z
dc.date.available2017-11-03T07:34:18Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/88282
dc.description.abstractKelapa sawit salah satu tanaman ekonomi yang penting di daerah tropis. Kelapa sawit berasal dari Afrika Barat, dibawa ke Malaysia dan Indonesia yang menghasilkan sekitar 85% dari produksi minyak sawit (Crude Palm Oil – CPO) dunia tahun 2014. Tren produksi kelapa sawit terus meningkat, dan Indonesia menempati peringkat teratas produsen utama dunia. Pohon Kelapa Sawit menghasilkan minyak nabati lebih efisien daripada biji-bijian seperti bunga matahari, kacang kedelai atau rapeseed. Kelapa sawit tercatat menghasilkan minyak per hektar sepuluh kali lebih banyak dibandingkan dengan tanaman sumber minyak lain dan memberikan keuntungan ekonomi yang tinggi dalam jangka panjang. Manfaat ekonomi minyak kelapa sawit yang tinggi, sehingga kebijakan pemerintah diarahkan untuk peningkatan produksinya. Harga CPO yang relatif lebih murah dibandingkan dengan minyak nabati lainnya maka tren permintaannya juga meningkat. Namun, banyak kekhawatiran dari berbagai negara dan kelompok mengenai dampaknya terhadap lingkungan. Produksi kelapa sawit memiliki biaya lingkungan dan sosial, sehingga menimbulkan hubungan yang kompleks antara manfaat dan biaya. Biaya lingkungan dari produksi kelapa sawit dapat dilihat melalui Alih fungsi lahan, sedangkan biaya sosialnya dapat didekati melalui perubahan mata pencaharian. Alih fungsi lahan adalah segala bentuk konversi lahan dari bentuk aslinya dan dapat didefinisikan berdasarkan penyebabnya. Dalam studi ini, diduga bahwa produksi kelapa sawit adalah penyebab utamanya. Di sisi lain, perubahan mata pencaharian dicatat sebagai perubahan akses terhadap modal alam, fisik, finansial, sosial dan sumber daya manusia yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari selama periode waktu tertentu. Tujuan penelitian adalah untuk: (1) menentukan faktor-faktor yang memengaruhi produksi kelapa sawit, alih fungsi lahan dan mata pencaharian masyarakat, dan (2) membuat kebijakan alternatif yang bertujuan untuk produksi kelapa sawit yang berkelanjutan, mengurangi alih fungsi lahan dan meningkatkan mata pencaharian masyarakat. Model Kebijakan Kelapa Sawit, Alih Fungsi Lahan dan Mata Pencaharian Masyarakat (Oil Palm Policy, Land Use Change and Community Livelihood (OLCL)) dibangun sebagai sistem persamaan simultan dan diestimasi menggunakan metode Two Stage Least Squares (2SLS). Analisis menggunakan data historis selama 25 tahun (1990 - 2014). Model OLCL diperoleh melalui tahap-tahap spesifikasi, identifikasi, estimasi, evaluasi, spesifikasi ulang, dan validasi model. Model OLCL terdiri dari 24 persamaan, yaitu 19 persamaan perilaku dan 5 persamaan identitas. Model tersebut terdiri dari 6 blok yang meliputi (1) blok produksi minyak kelapa sawit, (2) blok pasar domestik minyak kelapa sawit, (3) blok perdagangan internasional minyak kelapa sawit, (4) blok lingkungan / emisi, (5) blok mata pencaharian masyarakat, dan (6) blok kerentanan. Dari hasil analisis, diketahui bahwa produksi kelapa sawit memiliki efek tradeoff terhadap alih fungsi lahan dan mata pencaharian masyarakat. Faktor utama yang memengaruhi produksi kelapa sawit yaitu luas panen tahun sebelumnya, produktivitas kelapa sawit tahun sebelumnya dan tingkat suku bunga pinjaman riil (lending rate). Faktor-faktor yang memengaruhi alih fungsi lahan meliputi peningkatan densitas penebangan, kegiatan pertanian lainnya (produksi pangan dan ternak), luas panen kelapa sawit, akses masyarakat terhadap modal fisik, dan kerentanan masyarakat. Secara individu, variabel-variabel penjelas tidak signifikan pada tingkat α 15%, namun dengan R2 sebesar 0.7751 dan F-statistik sebesar 0.0001 menunjukkan semua variabel secara kolektif memiliki pengaruh signifikan terhadap LUC. Faktor utama yang memengaruhi mata pencaharian masyarakat yaitu total lahan pertanian ter-irigasi, akses rumah tangga terhadap sanitasi yang aman, kiriman uang pribadi dari anggota masyarakat dari luar negeri, pajak ekspor, produktivitas kelapa sawit, akses terhadap modal fisik, ekspor makanan dan ternak dari masyarakat, akses terhadap modal keuangan, Belanja pemerintah untuk pendidikan, nilai tukar Rupiah/USD, rasio kepesertaan dalam sekolah menengah, populasi penduduk, upah pekerja, total produksi CPO Indonesia, tingkat morbiditas, dan tingkat suku bunga pinjaman riil (lending rate) sebelumnya. Perhitungan surplus ekonomi menunjukkan kerugian ekonomi nasional bersih sekitar Rp. 15,8 miliar karena kebijakan yang direkomendasikan, namun kenaikan 15% areal panen kelapa sawit dengan asumsi business as usual akan menghasilkan net surplus nasional sekitar Rp. 160,5 miliar. Berdasarkan hasil simulasi kebijakan, kombinasi kenaikan pajak ekspor sebesar 5%, kenaikan ratio kepesertaan dalam sekolah menengah sebesar 5%, dan kenaikan upah pekerja perkebunan sebesar 10% direkomendasikan sebagai pilihan untuk lingkungan dan sosial yang lebih baik. Instrumen kebijakan ini lebih baik bila digabungkan karena bila digunakan secara individu akan menghasilkan hasil yang berbeda. Kerugian ekonomi karena kebijakan yang memprioritaskan kepedulian lingkungan dan sosial dapat menjadi pengorbanan negara, karena biaya lingkungan atau sosial dapat lebih mahal atau kebijakan ini memerlukan kompensasi dari Negara-negara dan kelompok-kelompok yang peduli tetang masalah lingkugan. Kompensasi tersebut akan membantu tercapainya keberlanjutan dan pareto optimal.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcEconomicsid
dc.subject.ddcAgricultural Economicsid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titleKebijakan Kelapa Sawit, Alih Fungsi Lahan dan Mata Pencaharian Masyarakat di Indonesia: Suatu Pendekatan Ekonometrikid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordkebijakan kelapa sawitid
dc.subject.keywordalih fungsi lahanid
dc.subject.keywordmata pencaharian masyarakatid
dc.subject.keywordkeberlanjutanid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record