Efek Fumigan dan Repelen Fraksi Minyak Atsiri Pepermin dan Cengkeh terhadap Tribolium castaneum (Herbst) (Coleoptera: Tenebrionidae)
Abstract
Tribolium castaneum Herbst (Coleoptera: Tenebrionidae) merupakan salah
satu hama gudang penting di negara tropis. Fumigasi menggunakan fosfin
merupakan upaya pengendalian T. castaneum yang paling umum dilakukan.
Namun demikian, penggunaan fosfin secara terus-menerus dalam waktu lama
tanpa adanya rotasi fumigan telah mengakibatkan terjadinya resistensi. Oleh
karena itu, perlu dicari alternatif pengendalian untuk mengatasi masalah tersebut.
Tujuan penelitian ini untuk mempelajari efek fumigan dan repelen fraksifraksi
minyak atsiri pepermin dan cengkeh terhadap T. castaneum, dan
mengetahui senyawa-senyawa yang terkandung di dalam fraksi aktifnya.
Penelitian dilakukan dalam beberapa tahapan yang meliputi pemeliharaan dan
perbanyakan serangga uji, uji toksisitas minyak atsiri, fraksinasi minyak atsiri, uji
toksisitas fraksi, pengamatan perkembangan larva, uji repelensi, dan identifikasi
senyawa dalam fraksi aktif.
Pepermin fraksi n-heksana (pfh) dan cengkeh fraksi n-heksana (cfh)
menyebabkan mortalitas paling tinggi terhadap imago dan larva T. castaneum
setelah 72 jam fumigasi. Nilai LD95 pfh untuk imago dan larva berturut-turut
sebesar 0.091 dan 0.589 ml/l udara, sedangkan nilai LD95 cfh berturut-turut
sebesar 0.163 dan 0.718 ml/l udara. Selain mengakibatkan kematian, tiga taraf
dosis terendah pfh dan cfh juga menunjukkan aktivitas penghambatan
perkembangan larva. Persentase larva menjadi pupa pada pfh sebesar 48.67-
74.91%, sedangkan pada cfh sebesar 73.80-100%. Persentase larva menjadi imago
pada pfh sebesar 9.12-16.59%, sedangkan pada cfh sebesar 5.00-13.94%. Uji
repelensi menunjukkan bahwa pfh dan cfh memiliki aktivitas repelen yang tinggi
masing-masing mencapai 86.7% dan 94.6% pada 72 JSP. Hasil analisis senyawa
dengan GCMS menunjukkan senyawa dominan pada pfh antara lain β-pinen,
limonen, isopulegol, menton, isomenton, mentol, pulegon, dan trans-carane,
sedangkan pada cfh yaitu eugenol dan caryopilen. Dengan demikian, pfh dan cfh
atau senyawa-senyawa yang terdapat di dalamnya memiliki potensi untuk
dikembangkan sebagai insektisida nabati pengendali hama gudang T. castaneum.
Collections
- MT - Agriculture [3684]