Pengelompokan Data Kabut Asap dan Polutan dari Kebakaran Lahan Gambut di Sumatra SelatanMenggunakan Algoritme K-Means
Abstract
Kebakaran lahan gambut sering terjadi di Indonesia khususnya di Sumatra dan
Kalimantan. Kabut asap yang dihasilkan dari kebakaran lahan gambut dapat
menyebabkan gangguan pernapasan sedangkan polutan CO₂ yang dihasilkan dapat
menimbulkan efek rumah kaca. Penelitian ini bertujuan mendapatkan pola trajectory
kabut asap dari kebakaran lahan gambut di Sumatra Selatan tahun 2015 serta
menghitung konsentrasi polutan CO dan CO₂ yang dihasilkan kabut asap menggunakan
model hybrid single-particle lagrangian integrated trajectory (HYSPLIT) berbasis
command prompt. Algoritme yang digunakan adalah algoritme clustering K-Means.
Data yang digunakan adalah data meteorologi dan data sekuens titik panas. Penelitian
ini melakukan pengelompokan data kabut asap dan konsentrasi polutan dengan jumlah
cluster 5. Hasil penelitian diperoleh bahwa rata-rata konsentrasi polutan secara
keseluruhan adalah 145 μg/m³ untuk CO dan 5 400 μg/m³ untuk CO₂ dengan rata-rata
ketinggian kabut asap adalah 48.09 m AGL. Ketinggian kabut asap dan kandungan
polutan pada kondisi tersebut tergolong sangat berbahaya bagi kesehatan menurut
indeks standar pencemar udara (ISPU) karena memiliki tingkat nilai ISPU lebih besar
dari 400. Wilayah yang terkena dampak yaitu Sumatra Selatan, Jambi, Riau, Sumatra
Barat hingga Malaysia.
Collections
- UT - Computer Science [2322]