Show simple item record

dc.contributor.advisorArtika, I Made
dc.contributor.advisorKusharyoto, Wien
dc.contributor.advisorKim, Chul-Sa
dc.contributor.authorIdola, Desmila
dc.date.accessioned2017-08-14T02:27:32Z
dc.date.available2017-08-14T02:27:32Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/87856
dc.description.abstractTuberkulosis (TB) adalah masalah kesehatan serius yang tercatat sebagai penyakit pembunuh nomor dua di dunia. Berdasarkan data WHO, Indonesia berada diperingkat ke lima dengan kasus TB tertinggi di dunia. Kontrol TB tidak terdapat pembaharuan, kurang efektif dan tidak mudah diakses. Pengobatan TB masih sama sejak 40 tahun lalu. Di sisi lain, Indonesia memiliki kekayaan biodiversitas ke dua terbesar di dunia setelah Brazil. Beberapa tanaman dari Indonesia yang dapat dikembangkan untuk pengobatan TB diantaranya lempuyang wangi (Zingiber aromaticum), buah makasar (Brucea javanica), tabat barito (Ficus deltoidea), srigunggu (Clerodendrum serratum), sidaguri (Sida rhombifolia) dan cucur atap (Baeckea frutescens). Enam tanaman tersebut diharapkan memiliki senyawa yang berpotensi untuk pengobatan TB. Aktivitas antimikobakteri dari ekstrak tanaman ditentukan dengan metode turbiditi. Pengujian M. tuberculosis seharusnya dilakukan pada laboratorium dengan keamanan hayati level 3 (BSL-3) yang membutuhkan laboran terlatih dan alat khusus. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Mycobacterium smegmatis JCM6386ᵀ. Bakteri M. smegmatis merupakan bakteri yang tidak patogen dan pertumbuhannya delapan kali lebih cepat dibandingkan M. tuberculosis. M. smegmatis digunakan untuk mempelajari sistim biologi M. tuberculosis, seperti kultur sel dan ekspresi gen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan aktivitas antimikobakteri dari lempuyang wangi (Zingiber aromaticum), buah makasar (Brucea javanica), tabat barito (Ficus deltoidea), srigunggu (Clerodendrum serratum), sidaguri (Sida rhombifolia) dan cucur atap (Baeckea frutescens). Isolasi dan identifikasi senyawa aktif dari tanaman obat Indonesia yang memiliki potensi sebagai antituberkulosis. Efek dari DMSO terhadap pertumbuhan M. smegmatis JCM6386T adalah faktor penting untuk ditentukan. Konsentrasi DMSO pada 0.5%, 1%, 2%, 3%, 4% dan 5% v/v tidak memiliki pengaruh yang berbeda nyata terhadap pertumbuhan M. smegmatis JCM6386ᵀ dengan 5% beda nilai terkecil. Sedangkan konsentrasi DMSO pada 8% dan 16% v/v memiliki pengaruh yang berbeda nyata pada pertumbuhan M. smegmatis JCM6386ᵀ dengan 5% beda nilai terkecil. Ekstrak metanol dalam 0.5% v/v DMSO pada umbi lempuyang wangi (Z. aromaticum), buah dari buah makasar (B. javanica), daun tabat barito (F. deltoidea), daun srigunggu (C. serratum), daun dan batang sidaguri (S. rhombifolia) memiliki aktivitas antimikobakteri pada 20 mg ekstrak eq./mL. Z. aromaticum memiliki aktivitas hambatan pertumbuhan M. smegmatis JCM6386ᵀ tertinggi diantara yang lain. Sebagai tanaman yang memiliki aktivitas antimikobakteri tertinggi diantara lima tanaman obat, pemisahan berdasarkan hasil uji aktivitas dari ekstrak metanol Z. aromaticum dilakukan. Hasil dari pemisahan Z. aromaticum menggunakan HPLC, analisis GC, GC-MS dan NMR, senyawa aktif pada Z. aromaticum sebagai antimikobakteri adalah (2E,6E,10E)-2,6,9,9-tetramethylcycloundeca- 2,6,10-trien-1-one (zerumbone). Nilai IC50 zerumbone adalah 38 μg/mL. Ekstrak metanol dari B. frutescens menunjukkan hambatan pertumbuhan terhadap M. smegmatis JCM6386ᵀ sebesar 62.837% pada 20 mg eq./mL. Pemisahan menggunakan partisi cair-cair dilakukan dalam dua lapisan yaitu lapisan heksan dan air. Hasil pengujian menunjukkan bahwa lapisan heksan memiliki 70.767% hambatan pertumbuhan berdasarkan metode turbiditi tetapi hasil pengujian dengan media agar menunjukkan hasil yang berbeda dimana dalam media agar tidak terdapat koloni bakteri. Kondisi ini menunjukkan bahwa warna dari tumbuhan memiliki pengaruh terhadap penyerapan multiskan FC pada 595 nm. Pemisahan disertai pengujian daya hambat pertumbuhan terhadap M. smegmatis JCM6386ᵀ dilakukan. Hasil pemisahan menunjukkan terdapat empat senyawa aktif yang diberi kode Cd-1, Cd-2, Cd-3 dan Cd-4. Data LCMS menunjukkan berat molekul dari empat senyawa tersebut adalah 446, 506, 446 dan 460 g/mol, masing-masingnya.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcBiochemistryid
dc.subject.ddcMedicinal Plantid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titlePotensi Antituberkulosis Tanaman Obat dari Indonesia terhadap Mycobacterium smegmatis JCM6386ᵀid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordTanaman obat Indonesiaid
dc.subject.keywordMycobacterium smegmatis JCM6386Tid
dc.subject.keywordlempuyang wangi (Zingiber aromaticum)id
dc.subject.keywordbuah makasar (Brucea javanica)id
dc.subject.keywordtabat barito (Ficus deltoidea)id
dc.subject.keywordsrigunggu (Clerodendrum serratum)id
dc.subject.keywordsidaguri (Sida rhombifolia)id
dc.subject.keywordcucur atap (Baeckea frutescens)id
dc.subject.keywordaktivitas antimikobakteriaid
dc.subject.keywordpotensi antituberkulosisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record