dc.description.abstract | Kayu jati merupakan kayu mewah dan berharga mahal. Total permintaan
kayu di Indonesia cenderung meningkat 13-17% per tahun pada tahun 2012, tetapi
pasokannya masih lebih rendah dibandingkan dengan permintaan pasar. Hal ini
disebabkan oleh produksi kayu jati di Perum Perhutani dan Hutan Rakyat yang
masih rendah. Produksi kayu jati yang rendah disebabkan oleh keragaman genetik
yang rendah. Mutagenesis in vitro menggunakan sinar gamma merupakan teknik
pemuliaan tanaman yang sangat populer untuk menginduksi keragaman genetik
yang baru agar lebih produktif. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis
nilai radiosensitivitas planlet jati klon solomon dan menganalisis keragaman
genetik mutan generasi 1 (M1V1).
Iradiasi sinar gamma dilakukan di BATAN yang diaplikasikan pada planlet
dengan 5 taraf dosis iradiasi, yaitu 0, 10, 20, 30, dan 40 Gy. Sinar gamma
diperoleh dengan menggunakan alat Iradiator Chamber Cobalt⁶⁰ (⁶⁰Co).
Radiosensitivitas tanaman terhadap sinar gamma dapat dianalisis dengan
menggunakan nilai LD50 dan RD50. Analisis keragaman genetik dilakukan dengan
menggunakan RAPD (Random Amplified Polymorphic DNA) dari kalus M1V1.
Planlet yang telah diiradiasi dipindahkan ke media tumbuh MS0 (MS tanpa
hormon), kemudian disubkulturkan secara berurutan pada media MS + 0.1
kinetin, 1/2MS + 0.1 ppm kinetin + 0.1 ppm BAP + 100 ppm arang, 1/2MS + 0.1
ppm BAP + 3% gula dan terakhir pada media 1/2MS + 0.3 ppm BAP + 3% gula.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persentase hidup planlet dan
pertumbuhan tinggi tergantung pada aplikasi dosis iradiasi sinar gamma yang
diberikan, pada dosis tinggi iradiasi menyebabkan penurunan persentase hidup
tanaman. Nilai LD50 dan RD50 dari planlet jati klon Solomon masing-masing
sebesar 24.5 Gy dan 7.8 Gy. Hal ini berarti dosis iradiasi sinar gamma yang
dibutuhkan agar planlet tetap hidup sebesar 7.8 Gy – 24.5 Gy.
Berdasarkan dendrogram RAPD, jarak genetik antara kontrol (tanpa
iradiasi) dengan planlet mutan berkisar 0.00-0.85. Pola PCoA menunjukkan
bahwa mutan individu M1V1 tersebar secara acak di seluruh kuadran. Hasil
AMOVA menunjukkan bahwa estimasi persentase keragaman genetik antar
perlakuan sebesar 16%, sedangkan dalam perlakuan sebesar 84%. Hal ini berarti
planlet yang diiradiasi sinar gamma telah mampu meningkatkan keragaman
genetik planlet mutan M1V1. Kalus planlet yang diiradiasi pada dosis 10 Gy
mempunyai struktur kalus yang remah, putih-kecoklatan dan non-embriogenic. | id |