Show simple item record

dc.contributor.advisorDamar, Ario
dc.contributor.advisorSoewardi, Kadarwan
dc.contributor.advisorPratiwi, Niken Tunjung Murti
dc.contributor.authorMadubun, Usman
dc.date.accessioned2017-08-11T03:49:35Z
dc.date.available2017-08-11T03:49:35Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/87825
dc.description.abstractKawasan pesisir Teluk Sathean memiliki sumberdaya alam yang cukup potensial yang dapat dimanfaatkan untuk perikanan budidaya. Perikanan budidaya yang telah berkembang saat ini adalah budidaya tiram mutiara dan rumput laut. Salah satu persoalan penting terkait budidaya kedua biota pada perairan Teluk ini adalah pembagian alokasi masing-masing biota secara optimum sehingga tidak melebihi daya dukungnya. Untuk itu diperlukan pemanfaatan lahan yang optimal berdasarkan analisis kesesuaian perairan dan daya dukung. Budidaya tiram mutiara dan rumput laut mengandalkan ketersediaan sumberdaya (pakan dan nutrisi berupa nutrien nitrogen, N, dan fosfor, P) dari perairan sekitarnya untuk pertumbuhan. N dan P adalah sumberdaya penting yang dibutuhkan baik oleh tiram maupun rumput laut. Dengan demikian ketersediaan jumlah N dan P di perairan dan di jaringan kedua biota akan menentukan jumlah maksimal kedua biota yang dapat ditampung perairan ini. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menentukan daya dukung perairan Teluk Sathean berdasarkan keseimbangan nutrien untuk pengembangan budidaya tiram mutiara dan rumput laut secara berkelanjutan. Metode survei dipakai untuk memperoleh data-data karakteristik hidromorfologi lingkungan perairan yang merupakan dasar penentuan kesesuaian atau kelayakan perairan dan daya dukungnya. Analisis pembobotan dan skoring digunakan untuk mengevaluasi kelayakan dan kesesuaian perairan dilanjutkan dengan analisis Sistem Informasi Geografis (GIS) untuk menentukan lokasi dan luasan perairan optimal sesuai kelayakan untuk pemeliharaan kedua biota. Terakhir untuk menentukan jumlah optimal masing-masing biota yang dapat ditampung dilakukan analisis daya dukung berbasis keseimbangan N dan P. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, terdapat fluktuasi nilai parameter kualitas perairan antar waktu pengamatan. Demikian pula secara spasial, tidak terdapat perbedaan besar fluktuasi nilai parameter kualitas perairan antar Stasiun. Dengan demikian mengindikasikan bahwa kualitas keseluruhan perairan Teluk Sathean secara spasial seragam atau tercampur merata. Luas teluk secara keseluruhan adalah 381,7 ha saat pasang dan 347,2 ha saat surut. Kedalaman paling jauh adalah 64 meter dengan rerata kedalaman 21,7 m. Jenis pasang surut di perairan ini adalah pasang surut campuran harian ganda dengan tunggang air maksimum 2,60 m. Volume perairan saat pasang sekitar 84,937 x 109 L dan saat surut 75,165 x 109 L, yang menyebabkan waktu pembilasan sekitar 4,346 hari. Level hipernutrifikasi yang bersumber dari bagian luar perairan lebih besar dari yang bersumber dari aktivitas antropogenik di daratan. Lahan perairan layak untuk budidaya tiram mutiara dan rumput laut dideterminasi berdasarkan kedalaman dan parameter kualitas perairan. Luas lahan perairan yang layak untuk budidaya tiram mutiara dan rumput laut berturut-tutur 335,33 ha dan 291,40 ha. Lahan yang tidak sesuai untuk budidaya kedua biota terletak di bagian tengah teluk, kedalaman pada lokasi ini melebihi 40 m. Kecuali fosfat yang konsentrasinya berada di luar kisaran toleransi kedua biota, semua parameter kualitas perairan lainnya, sesuai untuk budidaya kedua biota di perairan ini. Daya dukung fisik kawasan Teluk Sathean untuk budidaya tiram mutiara terdiri dari 58 unit budidaya masing-masing berukuran 5 ha, dengan jumlah tiram ukuran tinggi cangkang <7 cm sebanyak 1.948.417 individu, tinggi 10-15 sebanyak 811.840 individu, dan tinggi >15 cm 649.472 individu. Sementara untuk rumput laut, kawasan ini secara fisik mampu mendukung 573 unit budidaya rumput laut, produksi total 1.582 ton. Pemeliharaan kedua biota belum melampaui daya dukung kedua biota. Dari hasil penghitungan, kadar nitrogen dalam bentuk DIN dan fosfat dalam bentuk DIP di perairan Teluk Sathean sampai dengan kedalaman 10 m adalah 2.929.517 g dan 395.881 g. Sementara itu, tiram mutiara berukuran 5±2 cm mengandung 0,023 g DIN dan 0,002 g DIP, berukuran 13±2 cm ada 0,663 g DIN dan 0,069 g DIP, serta ukuran 18±2 cm terdapat 1,509 g DIN dan 0,158 g DIP. Hasil penghitungan daya dukung Teluk Sathean untuk budidaya tiram mutiara ukuran 5±2–18±2 berdasarkan DIN adalah 1.941.356-124.918.002 tiram, membutuhkan 174-3.736 unit budidaya, lahan seluas 871-18.682 ha. Bila berdasarkan ketersediaan DIP di perairan, daya dukung menjadi 2.508.072-162.058.084 tiram, memerlukan 225-4.848 unit budidaya yang memerlukan lahan perairan seluas 1.125-24.241 ha. Pemeliharaan tiram mutiara saat ini di Teluk Sathean belum melampaui daya dukung dengan pendekatan keseimbangan nutrien. Pada jaringan satu rumpun rumput laut berumur 1 hari terdapat 0,045 g DIN dan 0,007 g DIP, berumur 15 hari ada 0,072 g DIN dan 0,011 g DIP, berumur 30 hari 0,138 g DIN dan 0,021 g DIP, dan berumur 45 hari 0,252 g DIN dan 0,037 g DIP. Dari hasil penghitungan diperoleh daya dukung Teluk Sathean untuk budidaya rumput laut berbasis DIN adalah 6.481,2 ton (umur 1 hari), 6.620,8 ton (umur 15 hari), 6.734,4 ton (umur 30 hari), dan 6.622,1 ton (umur 45 hari). Bila berbasis DIP daya dukung Teluk Sathean untuk budidaya rumput laut adalah 5.907,5 ton (umur 1 hari), 6.6034 ton (umur budidaya 15 hari), 6.138,3 ton (umur 30 hari), dan 6.036,0 ton (umur 45 hari). Hanya untuk kondisi eksisting budidaya rumput laut di Teluk ini belum melebihi nilai daya dukungnya. Berdasarkan proporsi DIN masing-masing biota terhadap DIN total di air, alokasi luas lahan termanfaatkan untuk budidaya masing-masing adalah 0,24 untuk tiram mutiara dan 0,76 untuk rumput laut. Untuk menentukan jumlah individu tiram mutiara dan rumput laut, proporsi dikalikan lahan termanfaatkan dibagi luas satu unit budidaya, kemudian hasilnya dikalikan dengan jumlah tiram per unit budidaya. Sedangkan jika alokasi didasarkan pada hubungan lepasan (ekskresi) DIN tiram mutiara dan serapan rumput laut menghasilkan rasio 16 tiram mutiara berbanding : 1 rumput laut.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcOceanographyid
dc.subject.ddcRegional Oceanographyid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcMalra, Malukuid
dc.titleModel Pengelolaan Kawasan Pesisir Teluk Kecil Bagi Perikanan Budidaya Multi-Spesies Berkeseimbangan dan Berkelanjutan (Studi Kasus Perairan Teluk Sathean Maluku Tenggara)id
dc.typeDissertationid
dc.subject.keyworddaya dukungid
dc.subject.keywordtiram mutiaraid
dc.subject.keywordrumput lautid
dc.subject.keywordnitrogenid
dc.subject.keywordfosfatid
dc.subject.keywordteluk Satheanid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record