dc.description.abstract | Hati unggas betina pada periode produksi telur memiliki peran vital
sebagai tempat biosintesis prekursor kuning telur. Kecepatan biosintesis prekursor
kuning telur terus meningkat pada saat unggas betina matang kelamin. Secara
umum penelitian ini bertujuan menganalisis perubahan fisiologis itik lokal
berkaitan dengan suplementasi kurkumin dan pemberian cahaya monokromatik
artifisial. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap
dengan pola faktorial 4 x 4, yang terdiri atas empat dosis kurkumin, yakni 0, 9, 18,
dan 36 mg/ekor/hari, serta empat warna cahaya, yaitu putih, merah, hijau, dan
biru. Itik lokal yang digunakan adalah seratus sembilan puluh dua ekor itik
magelang betina umur 16 minggu. Setiap kelompok perlakuan terdiri atas tiga
ulangan dan masing-masing ulangan berisi empat ekor itik.
Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat interaksi antara dosis kurkumin
dan warna cahaya monokromatik sehingga menyebabkan peningkatan diameter
hepatosit, RNA jaringan hati, dan rasio RNA/DNA jaringan hati. Seiring dengan
peningkatan dosis kurkumin, konsentrasi VLDL dan LDL lebih rendah pada
kelompok dosis 36 mg/ekor/hari pada berbagai warna cahaya daripada kontrol.
Sebaliknya, masih pada kelompok yang sama konsentrasi HDL lebih tinggi
dibanding kelompok kontrol. Konsentrasi SGPT/GOT serum dan MDA hati juga
mengalami penurunan dengan suplementasi kurkumin dan pemberian cahaya
monokromatik. Bobot total ovari lebih rendah pada itik yang disuplementasi
kurkumin pada dosis 18 dan 36 mg/ekor/hari pada berbagai warna cahaya. Profil
estradiol dan progesteron juga mengalami perubahan dengan suplementasi
kurkumin dan pemberian pencahayaan dengan periode 17 jam terang dan 7 jam
gelap (17L:7D). Suplementasi kurkumin 9 mg/ekor/hari pada cahaya biru dan
dosis kurkumin 36 mg/ekor/hari pada cahaya putih memperpendek interval
ovulasi-oviposisi, secara berurutan 23 jam 28 menit dan 23 jam 23 menit.
Produksi telur duckday, massa telur, dan produksi telur dalam butir
mengalami peningkatan pada dosis kurkumin 9 dan 36 mg/ekor/hari, masingmasing
pada cahaya biru dan putih, diikuti kelompok kontrol pada cahaya putih.
Telur yang dihasilkan pada penelitian ini bermutu baik, ditandai dengan
peningkatan persentase bobot kuning telur dan bobot telur. Dosis kurkumin dan
warna cahaya meningkatkan kecerahan kuning telur dan kadar β-karoten telur.
Peningkatan dosis kurkumin menurunkan kolesterol telur, namun protein telur
meningkat. Interaksi antara suplementasi kurkumin 9 dan 36 mg/ekor/hari dengan
warna cahaya putih dan merah menghasilkan fertilitas secara berurutan 96.18 serta
94.18%. Daya tetas mengalami peningkatan dengan suplementasi kurkumin 9 dan
18 mg/ekor/hari. Mortalitas embrio dalam kerabang paling tinggi dijumpai pada
parental yang disuplementasi kurkumin 36 mg/ekor/hari. Kesimpulan dari
penelitian ini adalah kombinasi suplementasi kurkumin 9, 18, dan 36 mg/ekor/hari
dengan penambahan cahaya monokromatik putih, merah, dan biru dapat
memperbaiki fungsi hati pada itik magelang matang kelamin sehingga produksi
telur meningkat dan telur yang dihasilkan layak untuk dikonsumsi, serta
berpotensi mengandung antioksidan. Suplementasi kurkumin 18 mg/ekor/hari
pada berbagai warna cahaya monokromatik dapat meningkatkan daya tetas,
pertumbuhan pascatetas yang lebih cepat, serta toleran terhadap stress lingkungan. | id |