Show simple item record

dc.contributor.advisorAvenzora, Ricky
dc.contributor.advisorSunarminto, Tutut
dc.contributor.authorPutri, Rahmi Swara
dc.date.accessioned2017-08-09T04:18:47Z
dc.date.available2017-08-09T04:18:47Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/87792
dc.description.abstractKabupaten Kuningan merupakan salah satu daerah tujuan wisata yang sedang berkembang di Jawa Barat. Wisatawan harus mendapatkan jaminan higienitas makanan yang dikonsumsi maupun oleh-oleh yang dibelinya. Penelitian dilakukan di Kuningan pada Mei-Juli 2015, bertujuan untuk mempelajari pengetahuan wisatawan tentang higiene, sikap wisatawan dalam pemilihan tempat makan, persepsi wisatawan terhadap kuliner khas Kuningan, higienitas di produsen oleh-oleh khas yang belum memiliki nomor P-IRT (non P-IRT). Responden wisatawan dipilih secara acak sebanyak 100 orang yang diminta untuk mengisi kuisioner, sedangkan responden para penyedia kuliner (produsen non PIRT dan rumah makan) dipilih berdasarkan dokumentasi dari Dinas Pariwisata dan Dinas Perdagangan. Penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Fokus penelitian adalah : a) pengetahuan wisatawan terhadap higiene, b) sikap wisatawan dalam pemilihan tempat makan, c) persepsi wisatawan terhadap kuliner khas Kuningan, d) higienitas rumah makan, e) higienitas produsen kuliner khas Kuningan yang belum memiliki nomor P-IRT (non P-IRT), f) higienitas rumah makan, g) pengembangan wisata kuliner Kuningan dan h) usulan program. Data responden yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data responden dianalisis secara Likert dan dideskripsikan secara kualitatif, beberapa dianalisis statistik (Chi-square dan Kruskall wallis) dan selanjutnya dilakukan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wisatawan telah memiliki pengetahuan yang baik tentang higiene serta menerapkannya dalam pemilihan tempat makan. Kuliner khas Kuningan umumnya dinilai unik, langka, citra rasanya enak, memiliki fungsi sosial, akses untuk mendapatkannya mudah dan bukan merupakan kuliner musiman. Keterampilan membuat kuliner diperoleh produsen secara temurun dan terkonsentrasi di kampung/desa tertentu namun masih dalam kondisi yang kurang dalam hal higiene. Kendala produsen kuliner non P-IRT dalam implementasi aspek higiene adalah kurangnya modal sehingga sarana dan kegiatan yang dilakukan masih banyak yang negatif bagi higiene. Beberapa faktor negatif bagi higiene adalah lingkungan, bangunan, fasilitas kebersihan, peralatan kebersihan, pengendalian hama, ruang produksi, cara membungkus, dan personal higiene. Higienitas rumah makan yang terdapat di Kuningan sudah memiliki beberapa faktor positif terhadap higiene. Hasil analisis SWOT menunjukkan diperlukannya upaya pemberdayaan oleh pemerintah dan peningkatan nilai investasi dalam pengembangan ekowisata kuliner di Kuningan. Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi secara langsung terhadap pengembangan ekowisata kuliner yang higiene serta membangun kampung wisata kuliner sebagai ikon wisata kuliner di kabupaten Kuningan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcForestryid
dc.subject.ddcEcotourismid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcKuningan-JABARid
dc.titleHigienitas Makanan dalam Ekowisata Kuliner di Kabupaten Kuninganid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordKuninganid
dc.subject.keywordhigieneid
dc.subject.keywordpersepsiid
dc.subject.keywordprodusen non-PIRTid
dc.subject.keywordpengembanganid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record