Show simple item record

dc.contributor.advisorSuprayogi, Agik
dc.contributor.advisorRahminiwati, Min
dc.contributor.advisorSatyaningtijas, Aryani S
dc.contributor.authorSumarlin, La Ode
dc.date.accessioned2017-08-07T07:39:56Z
dc.date.available2017-08-07T07:39:56Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/87699
dc.description.abstractDiabetes Melitus (DM) dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis yaitu DM tipe 1 dan DM tipe 2. DM tipe 1 adalah DM yang disebabkan oleh kurangnya produksi hormon insulin oleh organ pankreas. Diabetes Melitus tipe 2 (DMT2) adalah suatu penyakit metabolisme yang ditandai dengan kadar glukosa darah yang tinggi, resistensi insulin dan beberapa komplikasi sistemik. DMT2 ini menyumbang sebagian besar data penderita Diabetes Melitus (DM) yaitu mencapai 90-95% dari keseluruhan populasi penderita diabetes yang terkait dengan pola makan/gaya hidup. Oleh karena itu perlu dilakukan berbagai upaya untuk menanggulanginya. Upaya tersebut dilakukan diantaranya melalui pencarian berbagai alternatif pengobatan dengan bahan alam. Pada penelitian ini diajukan Ekstrak Daun Namnam (EMDN) (Cynometra cauliflora) merupakan tanaman yang tumbuh di berbagai daerah di Indonesia dan potensial sebagai antidiabetes karena memiliki senyawa bioaktif diantaranya flavonoid dan turunannya. Namun eksplorasi kemampuan bioaktif tanaman ini masih sangat minim ditemukan. Sebagai langkah awal untuk mengetahui senyawa bioaktif dalam EMDN difraksinasi dan diidentifikasi mengunakan Fourier Transform Infrared/FTIR dan Liquid Chromatography Mass Spectrometry/LCMS ESI. Hasil pengujian terhadap fraksi n-butanol EMDN menunjukkan adanya kandungan flavonoid diantaranya fraxetin dan oenin (pada ekstrak n-butanol) dan narigenin, malvidin, cyanidin, epigallocathecin gallate dan apigenin pada ekstrak Fraksi I kromatografi kolom yang diduga berperan sebagai antidiabetes. Kemampuan EMDN sebagai antidiabetes diuji baik secara in vitro maupun in vivo. Pengujian secara in vitro dilakukan melalui evaluasi kemampuan EMDN sebagai penghambat α-glukosidase, dan sebagai pemacu asupan penyerapan glukosa ke dalam sel diafragma tikus. Pengujian in vivo menggunakan tikus Sprague Dawley yang diinduksi oleh diet tinggi lemak dan sukrosa 30% untuk mendapatkan kondisi DMT2 dengan mengukur parameter kadar glukosa darah, trigliserida, glikogen dan insulin. Hasil analisis menunjukkan bahwa EMDN memiliki kemampuan menurunkan kadar glukosa darah sebesar 23 – 34%, menurunkan kadar trigliserida sebesar 13 – 30%, menaikkan kandungan glikogen hati sebesar 68 – 96%. Selain itu EMDN mampu meningkatkan penyerapan glukosa secara in vitro sebesar 92,19 ± 9,74 mg/dL/30 menit pada konsentrasi EMDN 450 mg/dL serta menghambat α-glukosidase untuk EMDN dengan IC50 sebesar sebesar 5,59 μg/mL dan aktivitasnya meningkat pada fraksinasi cair-cair pada pelarut n-butanol IC50 sebesar 1,84 μg/mL. Dengan demikian daun tanaman namnam (Cynometra cauliflora) memiliki kemampuan sebagai antidiabetes secara umum dan khususnya untuk Diabetes Melitus Tipe 2 (DMT2).id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcPharmacologyid
dc.subject.ddcMedicineid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcBatan, Jakartaid
dc.titleStudi aktivitas antidiabetes ekstrak daun namnam (Cynometra cauliflora) secara in vitro dan in vivo pada tikus Sprague Dawleyid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordalfa-glukosidaseid
dc.subject.keywordCynometra caulifloraid
dc.subject.keywordDiabetes Melitus Tipe 2id
dc.subject.keywordDiafragmaid
dc.subject.keywordNamnamid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record