Show simple item record

dc.contributor.advisorWidodo, Winarso Drajad
dc.contributor.advisorSuketi, Ketty
dc.contributor.authorApriani, Kiki Rizki
dc.date.accessioned2017-07-18T06:37:37Z
dc.date.available2017-07-18T06:37:37Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/87506
dc.description.abstractPerkembangan buah dari mulai inisiasi bunga sampai senesen meliputi beberapa tahap antara lain pertumbuhan buah, pematangan, matang fisiologi, pemasakan, serta penuaan. Buah pepaya dapat dipanen pada beberapa tingkatan kematangan tergantung peruntukannya, buah untuk dikonsumsi atau produksi benih. Tingkat kematangan buah saat dipanen dapat mempengaruhi daya simpan dan kualitas buah pepaya. Umur panen sangat menentukan kualitas pepaya yang akan dipasarkan. Buah pepaya dipanen pada skala 2 atau menguning yaitu saat muncul semburat kuning pada permukaan kulit buah. Pada kematangan skala ini menunjukkan bahwa buah sudah mencapai matang fisiologi dan akan matang. Kualitas benih yang baik dapat diketahui jika benih sudah mencapai masak fisiologi. Perkembangan biji dan masak fisiologi sangat penting karena benih harus dipanen pada saat yang tepat untuk menjamin kualitas vigor dan viabilitas benih. Penelitian bertujuan untuk mempelajari kriteria kematangan pascapanen buah dan viabilitas benih pepaya Sukma dari beberapa umur panen dan menentukan saat panen optimum berdasarkan akumulasi satuan panas. Buah yang digunakan berasal dari kebun petani Desa Sinarsari Dramaga Bogor dan pengujian pascapanen dilakukan di Laboratorium Pascapanen, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Institut Pertanian Bogor pada bulan Desember 2014 sampai Juni 2015. Percobaan ini menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) faktor tunggal dengan 4 ulangan yaitu umur panen buah. Perlakuan umur panen terdiri dari 5 taraf yakni 130, 135, 140, 145, dan 150 hari setelah antesis (HSA). Setiap unit percobaan terdiri dari 4 buah pepaya sehingga total buah pepaya yang digunakan sebanyak 80 buah. Pengamatan dimulai setiap terjadi perubahan visual dalam 6 indeks skala warna kulit pepaya. Hasil percobaan menunjukkan umur simpan pepaya Sukma yang dipanen 130 dan 135 HSA setara dengan jumlah satuan panas 2 100 - 2150 ºC memiliki masa simpan buah antara 9.25 HSP. Umur panen secara signifikan mempengaruhi karakter fisik, karakter kimia buah dan viabilitas benih pada tahap kematangan skala warna kulit 6 dan 7. Dapat disarankan bahwa pepaya sukma untuk tujuan konsumsi mulai dapat dipanen pada umur 140 HSA, sedangkan buah untuk menghasilkan benih dapat dipanen pada umur 135 HSA yang terlebih dahulu diperam hingga mencapai skala 7.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcHortikulturid
dc.subject.ddcPapayaid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titlePengaruh Umur Panen terhadap Kualitas Kematangan Pascapanen Buah dan Viabilitas Benih Pepaya Sukmaid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordskala warnaid
dc.subject.keywordumur simpanid
dc.subject.keywordviabilitas benihid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record