dc.description.abstract | Peternakan sapi perah di Indonesia masih didominasi oleh peternakan rakyat.
Ciri dari peternakan rakyat: skala usaha kecil, akses kepada informasi terbatas,
penguasaan teknologi rendah mengakibatkan produksi dan produktivitasnya rendah
sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan Industri Pengolahan Susu (IPS). Pihak
IPS berperan serta dalam upaya memberdayakan peternak sapi perah melalui
bantuan dana program CSR. Karena itu diperlukan komunikasi antara pihak IPS
dengan peternak sapi perah untuk menyampaikan komitmen perusahaan bagi
pemberdayaan peternak sapi perah. Melalui program CSR, pihak IPS berkomitmen
mengembangkan peternakan sapi perah dalam meningkatkan mutu dan kuantitas
susu produksi peternak.
Berdasarkan teori relasional yang berakar pada relasi antara perusahaan
dengan lingkungannya, maka komunikasi program CSR dengan pendekatan
stakeholder pada penelitian ini diarahkan untuk menganalisis (1) faktor unsurunsur
komunikasi (kapasitas komunikator, mutu informasi, saluran komunikasi dan
karakteristik peternak) dan faktor eksternal pada komunikasi program CSR IPS di
Kecamatan Pangalengan; (2) efektivitas komunikasi program CSR IPS dalam
pemberdayaan peternak sapi perah di Kecamatan Pangalengan; (3) pengaruh faktor
unsur-unsur komunikasi, yaitu kapasitas komunikator, mutu informasi, saluran
komunikasi dan karakteristik peternak terhadap efek komunikasi program CSR
IPS, (4) pengaruh faktor unsur-unsur komunikasi (kapasitas komunikator, mutu
informasi, saluran komunikasi dan karakteristik peternak) dan faktor eksternal
terhadap pemberdayaan peternak sapi perah di Kecamatan Pangalengan.
Lokasi penelitian di Kecamatan Pangalengan merupakan lokasi program
CSR IPS. Metode penelitian survei, dengan sampel terpilih sejumlah 220 peternak
penerima program CSR IPS berdasarkan tabel Krejcie dan Morgan. Penelitian
dilaksanakan bulan Desember 2015 sampai Februari 2016. Analisis data
menggunakan analisis statistik deskriptif dan regresi linier sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan kapasitas komunikator cukup memadai pada
aspek kredibilitas, daya tarik dan kemampuan memotivasi. Mutu informasi CSR
IPS memadai pada aspek mudah dimengertinya informasi tersebut oleh peternak
sapi perah penerima CSR IPS. Mutu informasi program CSR IPS juga memadai
bagi peternak sapi perah pada aspek informasi yang diberikan dalam membantu
menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Saluran komunikasi yang digunakan
pada program CSR IPS dinilai secara khusus pada saluran komunikasi
antarpribadi, maka komunikasi program CSR IPS masih merupakan komunikasi
konvensional secara tatap muka antarpribadi.
Secara umum karakteristik peternak penerima program CSR IPS di
Kecamatan Pangalengan sebagian besar adalah laki-laki, berusia paruh baya,
berpendidikan rendah dan telah lama beternak (lebih dari 10 tahun). Skala usaha
termasuk skala usaha kecil, dengan kepemilikan ternak 1-4 ekor. Kekosmopolitan
peternak sapi perah di Kecamatan Pangalengan termasuk kategori sedang. Artinya
iii
ada beberapa peternak sapi perah yang berhubungan dengan pihak luar
komunitasnya dan sebagian lainnya tidak berhubungan.
Faktor eksternal yaitu dukungan pemerintah daerah, yang diwakili Dinas
Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung dinilai peternak memadai dalam hal
fasilitas kesehatan ternak, sedangkan dukungan lingkungan fisik berada pada
kategori sedang. Artinya ketersediaan air dan lahan untuk peternakan sapi perah di
Kecamatan Pangalengan dinilai masih memadai oleh sebagian peternak sapi perah
penerima program CSR IPS, namun sebagian lainnya menilai kurang memadai.
Komunikasi program CSR IPS belum cukup efektif pada aspek pengetahuan
peternak sapi perah penerima program CSR IPS. Artinya ada sebagian peternak
sapi perah yang dapat memahami cara pemeliharaan ternak yang baik dari program
CSR IPS tersebut, sementara sebagian lainnya kurang atau belum memahaminya.
Komunikasi program CSR IPS efektif pada aspek sikap peternak sapi perah
penerima program CSR. Artinya peternak sapi perah bersikap positif, menerima
dan menyukai program CSR IPS yang diterimanya. Komunikasi program CSR IPS
efektif pada aspek peningkatan kompetensi, peningkatan penguasaan informasi dan
peningkatan produktivitas dari peternak sapi perah penerima program CSR
tersebut.
Kapasitas komunikator program CSR IPS dalam hal kredibilitas, daya tarik
dan kemampuan memotivasi berpengaruh terhadap pengetahuan dan sikap
peternak sapi perah penerima program CSR IPS. Mutu informasi dalam hal
relevansi, kebaruan, dapat dipercaya, mudah dimengerti dan membantu
menyelesaikan masalah berpengaruh terhadap pengetahuan dan sikap peternak sapi
perah penerima program CSR IPS. Saluran komunikasi antarpribadi dan saluran
komunikasi kelompok berpengaruh terhadap pengetahuan dan sikap peternak sapi
perah penerima program CSR IPS. Tingkat pendidikan peternak berpengaruh
terhadap sikap peternak penerima program CSR IPS, sedangkan skala usaha dan
kekosmopolitan peternak berpengaruh terhadap pengetahuan dan sikap peternak
sapi perah penerima CSR IPS.
Kapasitas komunikator CSR IPS berpengaruh terhadap pemberdayaan
peternak sapi perah pada aspek peningkatan kompetensi, peningkatan penguasaan
informasi dan peningkatan produktivitas. Demikian pula mutu informasi
berpengaruh terhadap pemberdayaan peternak sapi perah penerima program CSR
IPS. Saluran komunikasi antarpribadi, saluran komunikasi kelompok, siaran
Bewara radio dan siaran Bewara TV berpengaruh terhadap pemberdayaan peternak
sapi perah di Kecamatan Pangalengan pada aspek peningkatan produktivitas. Skala
usaha dan kekosmopolitan berpengaruh terhadap pemberdayaan peternak sapi
perah penerima program CSR IPS pada aspek peningkatan kompetensi,
peningkatan penguasaan informasi dan peningkatan produktivitas. Dukungan
pemda berpengaruh terhadap pemberdayaan peternak sapi perah pada aspek
peningkatan penguasaan informasi. Efek komunikasi program CSR IPS dalam hal
pengetahuan dan sikap peternak berpengaruh terhadap pemberdayaan peternak sapi
perah di Kecamatan Pangalengan pada aspek peningkatan kompetensi, peningkatan
penguasaan informasi dan peningkatan produktivitas. | id |