Show simple item record

dc.contributor.advisorFarajallah, Ahmad
dc.contributor.advisorHamidy, Amir
dc.contributor.authorPradana, Tengku Gilang
dc.date.accessioned2017-07-04T02:47:51Z
dc.date.available2017-07-04T02:47:51Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/87442
dc.description.abstractMicrohyla merupakan salah satu genus dari famili Microhylidae yang terdiri dari 40 spesies dan dideskripsikan sebagai genus baru oleh Tschudi tahun 1838. Genus ini memiliki ukuran tubuh yang relatif kecil jika dibandingankan dengan genus katak (anura) lainnya, dengan panjang tubuh berkisar 12-45 mm. Ciri khusus lain dari genus ini adalah timpanum tersembunyi, dan tidak memiliki gigi vomarine. Distribusi genus ini tersebar mulai dari Jepang, China Selatan sampai India, Srilanka, Asia Tenggara mencakup Sumatera, Borneo, Jawa, dan Bali. Tercatat ada lima spesies yang telah dilaporkan di Sumatera, yaitu M. berdmorei, M. heymonsi, M. palmipes dan M. superciliaris. Rekonstruksi pohon filogeni menggunakan analisis Unweighted Pair Group Method with Arithmetic Means (UPGMA), Neighbour Joining (NJ), Maximum Likelihood (ML) dan Bayesian Inference (BI) dengan membandingkan sekuen Gen 16S rRNA dari kawasan Sumatera yang mewakili Sumatera bagian utara, Sumatera bagian Barat, Sumatera bagian selatan, dan kawasan Asia. Topologi filogeni juga menyertakan sekuen outgroup yang terdiri dari Kaloula pulchra, Phrynella pulchra dan Kalophrynus plerostigma dari famili Microhylidae, Chalcorana chaconota dari famili Ranidae dan Leptobrachium waysepuntiense dari family Megophridae. Genus Microhyla dari Sumatera termasuk dalam kelompok M. achatina yang terdiri dari 2 subkelompok, kelompok M. heymonsi yang terdiri dari 3 subkelompok, kelompok M. fissipes yang terdiri dari 2 subkelompok, kelompok M. berdmorei yang hanya memiliki 1 kelompok, kelompok M. palmipes yang terdiri dari 2 subkelompok dan kelompok M. superciliaris hanya terdiri dari 1 kelompok. Jarak genetik yang cukup besar pada kelompok M. achatina (3,1−3,4%), M. heymonsi (3,3−7,1%), dan M. palmipes (2,5−3,4%) mengindikasikan adanya cryptic species pada kelompok tersebut.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAnimal husbandryid
dc.subject.ddcVeterinary scienceid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titleHubungan filogenetik Microhyla, Tschudi 1839 dari Sumatera berdasarkan Gen 16S rRNAid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordMicrohylaid
dc.subject.keywordJarak genetikid
dc.subject.keywordcryptic speciesid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record