Cendawan coltricioid di Jawa Barat: kajian berdasarkan data morfologi dan molekuler
View/ Open
Date
2017Author
Susan, Dewi
Sukarno, Nampiah
Retnowati, Atik
Metadata
Show full item recordAbstract
RETNOWATI.
Cendawan coltricioid merupakan sebutan bagi cendawan yang mempunyai
kemiripan karakter morfologi dengan genus Coltricia. Cendawan coltricioid
berasal dari dua genus yaitu Coltricia dan Coltriciella. Dua genus tersebut
memiliki kemiripan ciri dan kekerabatan yang sangat dekat. Coltricia dicirikan
dengan cendawan yang tumbuh di tanah, bertangkai sentral, himenium berpori,
sistem hifa monomitik, dan permukaan basidiospora tidak berornamentasi.
Sedangkan Coltriciella dicirikan dengan tumbuh di kayu; tubuh buah bervariasi
antara melekat pada substrat, melekat-menudung, menyirap, hingga menggantung;
bertangkai sentral atau lateral; himenium berpori; sistem hifa monomitik;
permukaan basidiospora berornamentasi berbingkahan sangat halus.
Sebanyak 47 nomor sampel digunakan dalam studi ini. Berdasarkan cara
penempelan tubuh buah pada substratnya, 47 sampel tersebut dibagi ke dalam
empat kelompok yaitu kelompok 1: bertubuh buah melekat, kelompok 2: bertubuh
buah menyirap, kelompok 3: bertubuh buah menggantung dan kelompok 4:
bertubuh buah bertangkai. Berdasarkan karakter mikroskopiknya, keempat
kelompok tersebut terpisah ke dalam dua genus Coltricia dan Coltriciella.
Kelompok 1, 2 dan 3 tergolong ke dalam genus Coltriciella, sedangkan kelompok
4 tergolong ke dalam genus Coltricia. Hasil analisis molekuler mendukung hasil
identifikasi morfologi pada level genus yaitu kelompok 1, 2 dan 3 berada dalam
grup Coltriciella, sedangkan kelompok 4 berada dalam kelompok genus Coltricia.
Kelompok 1 dan 2 diidentifikasi sebagai Coltriciella subglobosa berdasarkan
kombinasi cara penempelan tubuh buah pada susbtrat dan karakter
mikroskopiknya. Perbedaan cara penempelan tubuh buah pada substrat yang
diamati pada sampel yang digunakan merupakan variasi karakter C. subglobosa.
Tipe melekat dihipotesakan sebagai tubuh buah yang masih muda dan akan
berkembang menjadi tipe menyirap. Hasil identifikasi ini didukung oleh analisis
data molekuler. Dalam pohon filogenetik pada daerah ITS dan LSU, kelompok
sampel 1 dan 2 memiliki kekerabatan yang sangat dekat dan selalu berada dalam
satu grup dalam seluruh metode yang digunakan. Selain itu keduanya berada
dalam satu kelompok cabang dengan C. subglobosa yang didukung dengan nilai
bootstrap diatas 95%. Oleh karena itu, kelompok 1 dan 2 didentifikasi sebagai C.
subglobosa. Keberadaan C. subglobosa merupakan catatan baru di Indonesia.
Kelompok 3 secara morfologi memiliki ciri yang berbeda dengan spesies lain
anggota genus Coltriciella. Oleh karena itu kelompok 3 diajukan sebagai spesies
baru dan diberi nama Coltriciella minuscula Susan, Retnowati, Sukarno sp. nov.
Kelompok 4 juga diajukan sebagai spesies baru berdasarkan pada ciri-ciri
morfologi yang berbeda dengan spesies Coltricia lainnya. Kelompok 4 dinamakan
Coltricia nangkaensis Susan, Sukarno, Retnowati sp. nov. Pohon filogenetik yang
dihasilkan dari daerah ITS dan LSU mendukung hasil identifikasi secara
morfologi pada kelompok 3 dan 4. Kedua sampel kelompok tersebut signifikan
berbeda dari spesies lain dan mendukung keduanya menjadi spesies baru.
Hasil identifikasi dalam penelitian ini memperlihatkan bahwa identifikasi
menggunakan morfologi kongruen dengan hasil identifikasi menggunakan data
molekuler dan menghasilkan 3 spesies cendawan coltricioid, yaitu Coltricia
nangkaensis, Coltriciella subglobosa dan Coltriciella minuscula.