dc.description.abstract | Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu daerah penghasil buah-buahan
yang cukup besar yang menunjang dalam pemenuhan kebutuhan akan buahbuahan.
Jika dihubungkan dengan tingkat konsumsi, dapat diketahui bahwa buah
yang tersedia ternyata tidak secara langsung menjamin bahwa masyarakat dapat
memenuhi seluruh kebutuhan konsumsinya dapat dilihat dari tingkat konsumsi
yang masih rendah.
Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) menganalisis pola konsumsi
masyarakat Jawa Barat terhadap buah-buahan, (2) menganalisis faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap permintaan buah-buahan rumahtangga di Provinsi Jawa
Barat, (3) mengetahui elastisitas permintaan buah di Jawa Barat. Jenis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari BPS
(Badan Pusat Statistik), yaitu data dari modul pengeluaran konsumsi dan kor
rumahtangga hasil SUSENAS (Survei Sosial Ekonomi Nasional) untuk Provinsi
Jawa Barat tahun 2014. Data tersebut merupakan data kerat lintang (cross section)
dengan sampling unit rumahtangga. Data yang diperoleh kemudian dianalisis
dengan menggunakan model AIDS (Almost Ideal Demand System) dengan metode
SUR (Seemingly Unrelated Regression).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi pengeluaran buah-buahan
masih relative kecil terhadap total pengeluaran pangan. Hasil estimasi dari fungsi
permintaan buah dengan Model AIDS menunjukkan bahwa hampir semua
parameter estimasi berpengaruh secara signifikan khususnya untuk variabel harga
buah (baik harga sendiri maupun harga silang), pengeluaran, dan jumlah anggota
rumahtangga.. Semua buah yang dianalisis memiliki elastisitas permintaan yang
elastis terhadap perubahan harga. Berdasarkan nilai elastisitas harga silang
diketahui bahwa secara umum semua buah memiliki nilai elastisitas permintaan
yang bervariasi, ada yang positif dan negatif. Buah jeruk dan apel bersifat
komplementer, adapun buah jeruk dan apel dengan buah lainnya memiliki nilai
elastisitas yang positif yang menunjukkan hubungan substitusi Secara umum, nilai
elastisitas pendapatan bernilai positif pada semua jenis buah yang dianalisis. Hal
ini berarti peningkatan pada pendapatan akan menyebabkan terjadinya
peningkatan pada permintaan buah-buahan. Ini juga mengindikasikan bahwa
buah-buahan merupakan barang normal. | id |