dc.contributor.author | Laconi, Erika Budiarti | |
dc.date.accessioned | 2010-03-24T02:06:47Z | |
dc.date.available | 2010-03-24T02:06:47Z | |
dc.date.issued | 1998 | |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/861 | |
dc.description.abstract | Semakin berkurangnya lahan pertanian serta rendahnya mutu hijauan dan rerumputan menjadi pendorong untuk pengadaan pakan alternatif, antara lain pemanfaatan limbah tanarnan perkebunan seperti kakao melalui aplikasi teknologi untuk meningkatkan manfaatnya. Keunggulan limbah ini produksinya berlimpah dan terkonsentrasi dalam wilayah tertentu sehingga dapat dijadikan titik tolak pertumbuhan agroindustri pakan. Tahun 1997 produksi kakao mencapai 332.929 ton dan sebesar 73% adalah pod kakao yang belum termanfaatkan secara optimal. Masih banyak kendala untuk menggunakan pod kakao sebagai pakan hijauan ternak ruminansia, diantaranya konsentrasi amonia rendah (0.74 mM), adanya alkaloid theobromine dan tingginya kandungan lignin sehingga kecernaan nutrien menurun. | |
dc.publisher | IPB (Bogor Agricultural University) | |
dc.title | Peningkatan mutu pod kakao melalui amoniasi dengan urea dan biofermentasi dengan Phanero-chaete chrysosporium serta penjabarannya ke dalam formulasi ransum ruminansia | id |