Model Pendugaan Jumlah Air di Ekosistem Lahan Gambut Menggunakan Landsat 8 OLI-TIRS (Studi Kasus: PT. BSS 1, Kalimantan Barat).
Abstract
Kadar air dalam suatu lahan menggambarkan jumlah kandungan air di udara (RH), kadar air tanah (KAT) dan biomassa. Penelitian ini bertujuan mendapatkan model empirik yang dapat diaplikasikan dalam interpretasi citra satelit untuk menduga jumlah air pada lahan gambut. Metode penelitian terbagi dua yaitu kegiatan lapangan dan pengolahan data. Kegiatan lapangan bertujuan mendapatkan parameter cuaca seperti radiasi, suhu udara, suhu permukaan, RH, KAT dan biomassa pada tutupan vegetasi hutan sekunder, belukar dan semak. Pengolahan data terdiri dari pengolahan data lapangan dan data satelit. Pengolahan data lapang bertujuan mengetahui hubungan sebenarnya antar parameter kadar air di lahan. Kadar air pada lahan di duga menggunakan parameter LE, G, dan band 6 dari data landsat 8. Hasil dugaan data satelit, hutan sekunder mengandung 17.7 m3 air di udara, 17.2 m3 di biomassa dalam luasan 900 m2. Belukar menghasilkan 16.3 m3 air di udara, 16.9 m3 di biomassa, sedangkan pada vegetasi semak 14.3 m3 air di udara, 0.8 m3 di biomassa. Hasil analisis lapangan menghasilkan KAT hutan sekunder sebesar 1155.1 m3, belukar sebesar 1093.6m3, dan semak 1119.4 m3 pada luasan yang sama.