Penentuan Nilai Exit Dan Trigger Indeks Iklim Berdasarkan Curah Hujan Spasial Di Provinsi Jawa Barat
Abstract
Pertanian merupakan sektor utama yang memasok kebutuhan pangan di
Indonesia, dengan komoditi utamanya berupa tanaman padi yang diketahui rentan
terhadap ancaman resiko kekeringan. Penelitian ini dilakukan untuk
mengidentifikasi kejadian kekeringan, menganalisis indeks iklim untuk kejadian
kekeringan, serta mengidentifikasi nilai ambang batas exit dan trigger dari indeks
iklim sehingga dapat digunakan sebagai bagian dari kajian awal implementasi
asuransi indeks iklim di Jawa Barat. Kajian indeks iklim ini disusun menggunakan
metode Historical Burn Analysis (HBA) dan data CHIRPS versi 2.0 untuk
menganalisis indeks berdasarkan data curah hujan.. Hasil analisis menunjukkan
bahwa sebagian besar Kabupaten yang berada di bagian utara Jawa Barat seperti
Kabupaten Indramayu dan Kuningan memiliki nilai exit-trigger lebih kecil
dibandingkan dengan kabupaten yang berada di selatan Provinsi Jawa Barat
seperti Kabupaten Bandung dan Cianjur. Kabupaten Indramayu dan Kuningan
memiliki nilai exit-trigger masing-masing sebesar 20-29 mm dan 40-65 mm,
sedangkan Kabupaten Bandung dan Cianjur masing-masing sebesar 62-80 mm
dan 138-173 mm. Kajian ini juga menunjukkan hasil pemetaan nilai exit-trigger
berdasarkan data curah hujan global CHIRPS. Data global ini memiliki potensi
untuk digunakan dalam mendukung implementasi asuransi indeks iklim karena
memiliki rekam data yang lengkap dan konsisten.