Show simple item record

dc.contributor.advisorJune, Ania
dc.contributor.authorSinaga, Hendra Yoni
dc.date.accessioned2017-05-31T03:55:13Z
dc.date.available2017-05-31T03:55:13Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/85870
dc.description.abstractAngin mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan produksi tanaman melalui mekanisme pertukaran bahang, CO2 , serta momentum antara tanaman dengan lingkungan. Terjadinya gerakan acak atau perturbasi arah dan kecepatan angin disebut dengan turbulensi. Analisis data yang dilakukan pada dua lokasi perkebunan kelapa sawit yaitu desa Pompa Air (umur tanaman 2.5 tahun) dan PTPN VI Jambi (umur tanaman 10.5 tahun) untuk menentukan perbedaan intensitas turbulensi di kedua lokasi. Perhitungan dan analisis menghasilkan karakteristik kekasapan permukaan berupa perpindahan bidang nol (d), panjang kekasapan (zo) dan kecepatan kasap (u*) meningkat seiring bertambahnya umur tanaman. Nilai parameter kekasapan permukaan yaitu d, zo dan u* di perkebunan desa Pompa Air berturut-turut yaitu 1.67 m, 0.004 m dan 0.03 m/s lebih rendah dibandingkan dengan PTPN VI yaitu 7 m, 0.03 m dan 0.08 m/s. Karakteristik kekasapan dan stabilitas atmosfer sangat besar pengaruhnya terhadap pembentukan turbulensi di suatu lokasi. Secara umum, pada kondisi atmosfer tidak stabil, proses pemanasan permukaan oleh radiasi matahari menyebabkan terbentuknya pengangkatan massa udara keatas (bouyancy) yang mencapai nilai tertinggi pada tengah hari (12.00-14.00 WIB). Variasi diurnal stabilitas atmosfer di PTPN VI menunjukkan periode stabil yang lebih panjang dibandingkan desa Pompa air yang berkorelasi positif dengan turbulensi. Nilai intensitas turbulensi sebanding dengan rasio antara standar deviasi dari kecepatan angin dengan kecepatan angin rata-rata pada ketinggian tertentu. Variasi diurnal intensitas turbulensi pada perkebunan perkebunan PTPN VI berturut-turut terhadap ketinggian yaitu 0.89, 0.97, 0.98. Nilai tersebut lebih tinggi dibandingkan di perkebunan desa Pompa Air yaitu berkisar 0.5, 0.64 dan 0.68. Nilai intensitas turbulensi meningkat dengan pertambahan ketinggian. Semakin tinggi intensitas turbulensi maka masukan CO2 ke permukaan kanopi semakin banyak dan mengakibatkan semakin efektif proses fotosintesisnya.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricutural University (IPB)id
dc.subject.ddcGeophysicsid
dc.subject.ddcIntensityid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleTurbulence Intensity in Two Palm Oil Plantation (Case Study : Pompa Air village and PTPN VI Jambiid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordIntensitas turbulensi,id
dc.subject.keywordkecepatan kasapid
dc.subject.keywordkekasapan permukaanid
dc.subject.keywordpanjang kekasapanid
dc.subject.keywordperpindahan bidang nol.id


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record