| dc.description.abstract | Madden Julian Oscillation (MJO) merupakan variabilitas iklim intraseasonal yang ditandai oleh perpindahan gerombol awan konvektif seperti Cumulonimbus yang membawa banyak uap air dan dapat meningkatkan curah hujan deras berpotensi banjir pada beberapa wilayah. Membangun model prediksi indeks MJO dan curah hujan deras berpotensi banjir merupakan salah satu hal yang penting dilakukan sebagai sistem peringatan dini untuk mengantisipasi kejadian banjir yang seringkali terjadi di wilayah Jawa Barat. Hal ini terjadi terutama saat MJO memasuki fase 3, 4 dan 5 yang merupakan fase MJO aktif yang melintasi wilayah Samudera Hindia dan Indonesia, sehingga apabila indeksnya mengalami penguatan maka dampak yang ditimbulkannya seperti curah hujan deras berpotensi banjir juga meningkat. Model ARIMA digunakan untuk memprediksi indeks MJO, sedangkan model curah hujan deras berpotensi banjir dibangun melalui metode proyeksi trend dengan regresi dan menggunakan nilai RMM1, RMM2, dan indeks MJO sebagai prediktornya. ARIMA(1,1,1)(1,1,1)42 memiliki nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0.85 sedangkan model prediksi curah hujan deras berpotensi banjir memiliki nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0.99. Peristiwa MJO pada fase 3, 4 dan 5 memiliki pengaruh yang paling kuat terhadap nilai curah hujan deras berpotensi banjir, OLR, dan suhu virtual di wilayah Jawa Barat.
ABSTRACT
CINDY LIA LISTIANI. Prediction of The Potentially Flooding Rainfall based on MJO Index’s Model in West Java. Supervised by HIDAYAT PAWITAN.
Madden Julian Oscillation (MJO) is an intraseasonal climate variability characterized by movement of the convective cloud clusters such as Cumulonimbus that carries a lot of water vapor and can increase the rainfall that caused flooding in some areas. Forecast model of MJO Index and the potentially flooding rainfall is important to be built. This forecast model can be used as an early warning system to anticipate the flood events that often occur in the region of West Java, especially when the 3rd, 4th, 5th phase of MJO. In this phases, the MJO is active and passing through the Indian ocean and also territories of Indonesia. If the index of MJO is stronger, it will impacts such as increased the heavy rainfall and it can potentially flooding. ARIMA model is used to predict the MJO Index, while the potentially flooding rainfall’s forecast model is built by the trend projection method with regression and it use the value of RMM1, RMM2, and MJO Index as a predictor. The coefficient of determination (R2) of ARIMA(1,1,1)(1,1,1)42 is 0.85 and the coefficient of determination (R2) of the potentially flooding rainfall’s forecast model is 0.99. The 3rd , 4th and 5th phase of MJO events have a strong influence on the potentially flooding rainfall, OLR, and virtual temperature in West Java. | id |
