Show simple item record

dc.contributor.advisorAdrianto, Luky
dc.contributor.advisorYonvitner
dc.contributor.authorA. Katili, Vicky Rizky
dc.date.accessioned2017-05-24T04:27:21Z
dc.date.available2017-05-24T04:27:21Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/85529
dc.description.abstractBudidaya supra intensif diharapkan mampu meningkatkan produksi udang secara kuantitas dan kualitas yang berkelanjutan. Kemampuan produksi budidaya udang supra intensif yang tinggi tentu berdampak pada lingkungan pesisir. Kegiatan budidaya di wilayah pesisir dapat menjadi ancaman bagi ekosistem bila tidak dikelola secara benar. Pada saat memprediksi atau menganalisis manfaat ekonomi, biasanya metode yang digunakan mudah untuk menghitung jumlah modal dan produksi yang dihasilkan. Namun pada saat membandingkan manfaat ekonomi dan dampak dari kegiatan produksi terhadap lingkungan, kendala yang dihadapai dalam hal satuan, unit, proporsi dan sebagainya. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menilai keberlanjutan tambak supra intensif di kawasan pesisir. Penelitian ini memiliki dua tujuan khusus yaitu: (1) mengidentifikasi dan menguraikan efisiensi aliran emergy dalam kerangka pengembangan budidaya supra intensif di kawasan pesisir; (2) melakukan analisis keberlanjutan budidaya udang supra intensif dengan menghitung Emergy Sustanability Index (ESI). Lokasi penelitian berada di Balai Benih Ikan Pantai (BBIP) Kampal Kelurahan Mamboro, Kecamatan Palu Utara, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan sekunder. Data dianalisis dengan menggunakan evaluasi emergy yang terdiri dari mendefenisikan batas sistem, diagram aliran emergy, agregasi sistem, tabel evaluasi emergy dan indeks emergy. Hasil penelitian menunjukkan input aliran emergy yang masuk ke sistem budidaya supra intensif terdiri dari sumberdaya terbarukan (R), sumberdaya tidak terbarukan (N), dan sumberdaya yang dibeli (F). Aliran emergy sumberdaya terbarukan (R) sebesar 4.70E+12 sej per siklus. Aliran emergy sumberdaya tidak terbarukan (N) sebesar 2.77E+15 sej per siklus. Aliran emergy sumberdaya yang dibeli (F) sebesar 7.45E+16 sej per siklus. Nilai energy output (O) sebesar 1.55E+11 J sebanding dengan total emergy input (Y) yang masuk ke sistem yaitu 7.73E+16 sej per siklus. Input emergy terbesar yang masuk kedalam sistem budidaya supra intensif yaitu listrik sebesar 3.73E+16 sej per siklus (48.3 %), pakan 2.33E+16 sej per siklus (30.1%), tenaga kerja 8.54E+15 sej per siklus (11.1%), dan input air 2.77E+15 sej per siklus (3.59%). Hasil evaluasi emergy menunjukan nilai emergy sustainability index (ESI) sebesar 6.32E-05, hal ini berarti bahwa budidaya udang supra intensif cenderung tidak berkelanjutan dalam jangka panjang. Nilai Emergy Yield Ratio (EYR) yang rendah yaitu 1.04 mengindikasikan sistem hanya mengubah berbagai macam jenis sumberdaya yang diimpor menjadi energi dalam bentuk daging udang.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcFisheriesid
dc.subject.ddcShrimsid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcPalu, Sulawesi Tengahid
dc.titleEvaluasi Emergy Pengembangan Sistem Budidaya Udang Supra Intensif Di Kawasan Pesisir Mamboro, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordBudidaya supra intensifid
dc.subject.keywordBBIP Kampalid
dc.subject.keywordemergyid
dc.subject.keywordaliran emergyid
dc.subject.keywordindeks emergyid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record