dc.description.abstract | Penyakit hawar daun bakteri (HDB) yang disebabkan oleh Xanthomonas
oryzae pv. Oryzae (Xoo) dapat menyerang pada setiap stadia pertumbuhan
tanaman padi sehingga mengakibatkan penurunan produktivitas padi. Koleksi
bakteri filosfer di laboratorium Mikrobilogi, Departemen Biologi, IPB
menunjukkan kemampuan dalam menghambat Xoo STG21 secara in-vitro.
Namun, koleksi bakteri tersebut belum diuji kemampuan penghambatannya
terhadap Xoo dengan tingkat virulensi yang tinggi (Ras IV). Penelitian ini
bertujuan untuk mengkonfirmasi kemampuan bakteri filosfer dalam menghambat
Xoo Ras IV, memformulasikannya dengan bahan pembawa talk, dan menguji
efektivitas formulanya dalam mengendalikan HDB di rumah kaca dan lapangan
terbatas.
Penelitian ini terdiri dari 4 tahap yaitu : 1) Bioesai penghambatan
pertumbuhan Xoo 8004, 2) Optimasi media perbanyakan bakteri filosfer, 3)
Formulasi bakteri filosfer dalam bahan pembawa talk, 4) Uji viabilitas formula,
dan 5) Uji aplikasi formula bakteri filosfer di rumah kaca dan lapangan terbatas.
Delapan (Bacillus subtilis BFV 60, B. altitudinis BFF 69, B. aerophilus BFF 84,
B. aerius BFR 153, Pseudomonas parafulva BFR 217, P. cremoricolorata BFR
183, Delftia tsuruhatensis BFR 75, dan Staphylococcus sciuri BFR 203) dari 10
bakteri filosfer yang diuji menunjukkan kemampuan menghambat Xoo 8004
secara in vitro. Nilai indeks penghambatan (IP) tertinggi terhadap Xoo 8004
ditunjukkan oleh Bacillus aerius BFR 153 (2.03), sedangkan IP terendah
ditunjukkan Delftia tsuruhatensis BFF 75 (0.17). Konfirmasi kemampuan
produksi senyawa bioaktif dilakukan dengan menguji ekstrak kulturnya. Nilai IP
ekstrak kultur Pseudomonas parafulva BFR 217 (0.83) tertinggi, sedangkan IP
terendah ditunjukkan oleh ekstrak kultur B. aerius BFR 153 (0.17). Kaldu kentang
merupakan media perbanyakan yang lebih baik dibandingkan dengan media susu
skim-molase dan ekstrak bekatul. Formulasi bakteri dengan bahan pembawa talk
mampu mempertahankan 107 CFU Bacillus dan Pseudomonas dalam setiap gram
formula yang disimpan di suhu ruang selama 10 minggu. Percobaan rumah kaca
menunjukkan aplikasi formula BFV 60, BFF 69, BFR 203 dan BFR 153 berturutturut
mampu mereduksi gejala HDB hingga 40.73%, 39.72%, 39.26%, dan
28.07%. Uji lapangan terbatas yang dilakukan di Kabupaten Sukabumi
menunjukkan efektivitas formula BFV 60 dan BFF 69 dalam menurunkan gejala
HDB konsisten dengan hasil uji di rumah kaca. Aplikasi kedua formula tersebut
berturut-turut mampu mereduksi gejala serangan HDB sebesar 45.65 % dan
39.91% dan meningkatkan produktivitas padi sebesar 90.61% dan 72.49%. | id |