Show simple item record

dc.contributor.advisorSaleh, Muhammad Bruce
dc.contributor.advisorWidiatmaka
dc.contributor.authorC. Ribeiro, Nilton Jorge A. De.
dc.date.accessioned2017-05-24T03:31:55Z
dc.date.available2017-05-24T03:31:55Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/85466
dc.description.abstractAileu merupakan salah satu District di Timor Leste di mana sumber daya alam memberikan kemungkinan yang tinggi untuk pengembangan lahan sawah. Namun dalam prakteknya, terdapat banyak kendala yang berkaitan dengan tidak tersedianya informasi mengenai potensi sumberdaya lahan yang dapat dikembangkan menjadi lahan sawah. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk membangun sebuah model perencanaan penggunaan lahan sawah untuk meningkatkan ketahanan pangan. Untuk mencapai tujuan utama ini, tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk: (1) mendelineasi penggunaan lahan/tutupan lahan aktual serta lahan sawah untuk kabupaten Aileu, (2) memodelkan kesesuaian lahan untuk sawah menggunakan evaluasi multi-kriteria, (3) menghitung ketersediaan pangan, (4) merencanakan pengembangan penggunaan lahan untuk lahan sawah. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. Data primer yang digunakan berupa pengambilan titik sampel (survey lapangan) untuk setiap jenis penggunaan lahan dan wawancara menggunakan panduan kuesioner terhadap 10 responden; stakeholder dipilih berdasarkan keahlian mereka. Data sekunder terdiri dari data spasial, data tabular, telaahan pustaka. Data spasial yang digunakan adalah citra Landsat 8, peta administrasi Aileu, peta penggunaan lahan, peta curah hujan tahunan, peta jenis tanah, peta topografi dan peta infrastruktur. Tabel data yang digunakan adalah data hasil analisis tanah dan data statistik. Peralatan yang digunakan adalah Global Positioning System (GPS), ArcGIS 10.1, dan Microsoft Excel. Analisis sebaran lahan sawah dilakukan dengan menginterpretasi citra Landsat 8. Analisis untuk kesesuaian lahan dilakukan dengan menggunakan metode overlay dan evaluasi multi-kriteria (metode tertimbang). Hasil pembobotan antara faktor fisik, faktor ekonomi, dan faktor teknik diperoleh dengan cara wawancara menggunakan kuesioner. Perhitungan ketahanan pangan dilakukan dengan menggunakan proyeksi analisis luas sawah. Analisis perencanaan prioritas untuk pengembangan sawah dilakukan secara spasial menggunakan metode Sistem Informasi Geografis (GIS) dengan mengintegrasikan penggunaan lahan dan kesesuaian lahan untuk sawah. Berdasarkan hasil penelitian, penggunaan lahan di Aileu district diklasifikasikan menjadi 6 jenis penggunaan lahan, yang didominasi oleh hutan sebesar 65 % dari total luas Aileu district. Penggunaan lahan yang dikategorikan sebagai lahan yang tersedia untuk pengembangan lahan sawah terdiri dari hutan dataran rendah dengan kondisi kering, dan daerah dataran rendah sebagai akibat dari peladangan berpindah. Sedangkan sawah yang teridentifikasi seluas 861 ha atau 1.19 %, terdiri dari sawah irigasi dan sawah tadah hujan yang terletak di Kecamatan Aileu Vila dan Remexio, dan pada umumya didominasi oleh sawah irigasi. Kesesuaian lahan yang tersedia untuk pengembangan sawah adalah 65 861 ha, dan masing-masing dibagi dalam tiga kategori kesesuaian (S1, S2, S3). Kebutuhan lahan sawah di Aileu district diproyeksikan meningkat dari 1 063 ha pada tahun 2010 menjadi 1 238 ha pada tahun 2020. Pada tahun 2010 sampai dengan 2015, Aileu district belum mencapai swasembada beras. Sementara itu, sawah yang ada pada tahun 2016 adalah 861 ha, karena itu perlu kebutuhan lahan tambahan dari potensi lahan perencanaan prioritas (P1 dan P2) hingga tahun 2020. Strategi yang perlu diterapkan dalam pengembangan lahan sawah adalah dengan mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif. Langkah konkrit yang bisa dilakukan adalah upaya intensifikasi dan ekstensifikasi lahan sawah untuk meningkatkan produksi padi agar memenuhi permintaan beras dengan memanfaatkan potensi sumber daya lahan yang tersedia dan sesuai serta meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dengan mendominasi teknologi untuk meningkatkan kapasitas produksi makanan untuk memenuhi permintaan domestik. Peningkatan jumlah penduduk di kabupaten Aileu dengan persentase pertumbuhan 1.81 % sampai tahun 2020 akan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap ketersediaan beras. Pemerintah daerah harus mulai melakukan perencanaan pemanfaatan lahan yang tersedia untuk lahan sawah secara optimal dengan intensifikasi dan extensifikasi pertanian, agar hasil produksi padi dapat mengurangi jumlah permintaan beras di tingkat nasional serta dalam jangka panjang Aileu dapat mencapai ketahanan pangan regional.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcLand Useid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcTimor Lesteid
dc.titlePerencanaan Penggunaan Lahan Sawah Di Aile District, Timor Lesteid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordKetersediaan lahanid
dc.subject.keywordkesesuaian lahanid
dc.subject.keywordkeamanan panganid
dc.subject.keywordsistem informasi geografisid
dc.subject.keywordmulti kriteria analisisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record