Show simple item record

dc.contributor.advisorFariyanti, Anna
dc.contributor.advisorBurhanuddin
dc.contributor.authorApriana, Natasa
dc.date.accessioned2017-05-24T03:26:45Z
dc.date.available2017-05-24T03:26:45Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/85457
dc.description.abstractSektor pertanian di Kabupaten Bojonegoro memberikan kontribusi yang cukup besar bagi perekonomian wilayah dan cadangan pangan khususnya padi. Namun disisi lain, Kabupaten Bojonegoro terletak dibagian hilir dan wilayah terluas yang dilalui oleh sungai Bengawan Solo. Hal ini menjadikan Kabupaten Bojonegoro menjadi wilayah paling rentan banjir luapan sungai Bengawan Solo. Fluktuasi produktivitas selama enam tahun terakhir di Kabupaten Bojonegoro diduga karena adanya risiko produksi yang disebabkan oleh banjir. Risiko produksi akan berpengaruh terhadap perilaku risiko petani dan pendapatan usahatani. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis pengaruh faktor-faktor produksi terhadap kesenjangan produksi sebagai indikator risiko produksi petani padi di Kecamatan Kanor (2) menganalisis pendapatan usahatani padi dengan adanya risiko produksi di Kecamatan Kanor dan (3) menganalisis preferensi risiko petani padi di Kecamatan Kanor dan faktor sosial ekonomi yang mempengaruhinya Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari hasil penelitian Pusat Studi Bencana IPB tahun 2016 yang dilaksanakan pada bulan Maret - April 2016 di Desa Kegungprimpen, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro dengan sampel yang digunakan yaitu 50 petani padi. Data yang digunakan yaitu data usahatani padi pada musim tanam kedua tahun 2013 (dalam kondisi banjir) dan musim tanam kedua tahun 2015 (dalam kondisi normal). Model Just dan Pope digunakan untuk mengidentifikasi Risiko produksi dan preferensi risiko. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel luas lahan dan dummy bencana merupakan faktor peningkat risiko, sedangkan tenaga kerja, pestisida, dan pupuk merupakan faktor pengurang risiko. Hasil analisis usahatani menunjukan bahwa pendapatan usahatani dalam kondisi banjir merugikan petani, namun untuk nilai ekspektasi pendapatan usahatani selama lima tahun terakhir bernilai positif.Preferensi risiko petani secara keseluruhan menunjukkan bahwa petani padi yang ada di Desa Kedungprimpen bersifat menyukai risiko(risk taker). Faktor faktor sosial ekonomi yang berpengaruh terhadap preferensi risiko padi yaitu aset,umur, jumlah tanggungan keluarga, pendidikan formal, dan penghasilan di luar usahatani. Implikasi kebijakan yang dapat dikemukakan berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah petani dapat menggunakan varietas tahan banjir yang telah disediakan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro,mengatur pola tanam, menambah tenaga kerja,pestisida,dan pupuk serta tidak menambah luas lahan garapan untuk mengurangi risiko produksi. Pemerintah daerah dapat mengurangi sumber risiko banjir dengan membangun tanggul, bendungan,menyediakan pompa air, dan asuransi pertanian. Bagi perguruan tinggi dapat mengembangkan teknologi untuk mengurangi risiko produksi.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAgricultural Economicsid
dc.subject.ddcAgribusinessid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titleAnalisis Risiko Produksi Petani Padi Di Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo, Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timurid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordbanjirid
dc.subject.keywordproduksi padiid
dc.subject.keywordrisikoid
dc.subject.keywordusahataniid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record