| dc.description.abstract | Nata de coco dikenal sebagai substansi menyerupai agar-agar, berwarna
putih hingga krem kekuningan, kokoh, mengkilap, dan tidak lengket, diproduksi
oleh beberapa bakteria, yang terbentuk di atas media air kelapa selama fermentasi.
Acetobacter xylinum (nama sekarang: Gluconacetobacter xylinus) adalah bakteri
yang umum digunakan untuk mensintesis nata de coco. Selain air kelapa terdapat
beberapa alternatif untuk membuat nata, seperti jus buah dan ubi kayu.
Gluconacetobacter sp. digunakan pada penelitian ini untuk produksi nata
dari media hidrolisat ubi kayu (U) yang dibandingkan secara kualitatif dan
kuantitatif dengan media air kelapa (K) untuk melihat konsistensi produk nata.
Pada media U, glukosa adalah produk utama yang berasal dari hidrolisis ubi kayu
secara enzimatis. Fermentasi dilakukan tiga kali dengan menggunakan inokulum
dari fermentasi sebelumnya. Semua data dianalisis dengan IBM SPSS Statistics
23. Produk fermentasi nata media U relatif lebih stabil dilihat dari ketebalan,
bobot basah, bobot kering, yield, kadar air dan total bakteri (variabel kuantitatif)
dan stabil pada warna, tekstur, transparansi, dan permukaan nata (variabel
kualitatif). Glukosa lebih cepat dikonsumsi oleh bakteri daripada gula lainnya
(fruktosa and sukrosa) berdasarkan hasil High Performance Liquid
Chromatography (HPLC). Konsumsi glukosa dan yield nata dipengaruhi oleh
jumlah bakteri, akan tetapi yield nata tidak dipengaruhi signifikan oleh konsumsi
glukosa. Yield nata dapat dipengaruhi oleh faktor lain seperti nutrisi yang terdapat
pada media U. Dinamika pertumbuhan Gluconacetobacter sp. diamati pada media
Hassid-Barker Agar (HBA) demikian pula untuk pengukuran jumlah relatif gen
16S rRNA. Pertumbuhan bakteri selama fermentasi pada media U relatif lebih
stabil dari fermentasi media K meskipun yield pada media K meningkat secara
bertahap dan menjadi lebih besar dari yield fermentasi pada media U.
Konsistensi media U terlihat dari stabilitas selama fermentasi yaitu stabil
pada dinamika bakteri dan kondisi fisik nata. Kebutuhan gula Gluconacetobacter
sp. dapat tercukupi oleh glukosa dari hidrolisat ubi kayu, sehingga tidak
diperlukan gula tambahan pada fermentasi nata de coco. Glukosa mudah
dikonsumsi Gluconacetobacter sp. sehingga hidrolisat ubi kayu dapat dijadikan
media untuk produksi inokulum dan media produksi nata menggantikan media air
kelapa. | id |