Show simple item record

dc.contributor.advisorAziz, Sandra Arifin
dc.contributor.advisorMelati, Maya
dc.contributor.authorUtami, Noorwitri
dc.date.accessioned2017-05-17T07:14:20Z
dc.date.available2017-05-17T07:14:20Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/85293
dc.description.abstractKemuning merupakan salah satu tanaman obat yang telah lama digunakan untuk mengobati berbagai penyakit. Kemuning mengandung senyawa-senyawa metabolit sekunder antara lain steroid, saponin, alkaloid, tanin dan flavonoid. Penelitian mengenai efek farmakologis tanaman kemuning telah banyak dipelajari, akan tetapi informasi mengenai praktik budidaya dan pengaruhnya terhadap kadar bahan aktif di dalamnya masih terbatas, terutama dalam hal manajemen panen dan pemupukan. Manajemen panen tanaman obat yang dimanfaatkan daunnya perlu memperhatikan beberapa aspek yaitu waktu panen, tingkat kematangan (maturity) daun, interval panen dan intensitas (tinggi pangkas) panen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh perbedaan interval dan tinggi bidang pangkas panen serta pemupukan organik terhadap produksi daun dan flavonoid daun kemuning. Percobaan dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB, Cikarawang, Darmaga Bogor dan terdiri atas dua percobaan. Percobaan dilakukan pada bulan April 2013 hingga Januari 2014. Percobaan satu merupakan percobaan pengaruh interval panen, sedangkan percobaan dua merupakan percobaan pengaruh pemupukan organik dan tinggi bidang pangkas. Rancangan yang digunakan pada percobaan satu adalah rancangan acak kelompok (RAK) satu faktor, yaitu interval panen 5 dan 12 minggu dengan dua ulangan. Percobaan dua dilakukan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan dua faktor perlakuan yaitu tinggi pangkas dan dosis pupuk organik. Perlakuan pada percobaan dua menggunakan tiga jenis pupuk organik yaitu pupuk kandang ayam petelur (PKA), rock phosphate (RP), dan abu sekam (AS) (dosis per tanaman masing-masing untuk perlakuan per musim; 0 + 0 + 0; 0 PKA + 0.45 kg RP + 2 kg AS; 5 kg PKA + 0 RP + 2 kg AS; 5 kg PKA + 0.45 kg RP + 0 AS; 5 kg PKA + 0.45 kg RP + 2 kg AS. Percobaan dua dilakukan secara paralel dengan percobaan satu, yang dilakukan selama dua kali panen. Perlakuan tinggi pangkas pada musim pertama yaitu 50 dan 60 cm di atas permukaan tanah, sedangkan perlakuan tinggi pangkas pada musim kedua yaitu 60 dan 70 cm di atas permukaan tanah. Setiap perlakuan dikombinasikan dan diulang tiga kali sehingga terdapat 30 satuan percobaan. Hasil percobaan menunjukkan (1) Produksi daun dan flavonoid daun kemuning lebih tinggi dengan interval panen 12 minggu; (2) Tanaman yang mendapatkan perlakuan pupuk organik lebih tinggi produksinya dibandingkan tanpa pupuk; (3) Tinggi pangkas 60 cm lebih baik untuk pertumbuhan dan produksi kemuning pada panen berikutnya; (4) Pertumbuhan dan produksi kemuning yang baik memerlukan pemupukan pupuk kandang ayam petelur dikombinasikan dengan abu sekam dan/atau fosfat alam.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcAgronomy Horticulturaid
dc.subject.ddcMedicinal Plantsid
dc.subject.ddc2013id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titleProduksi Dan Flavonoid Daun Kemuning (Murraya Paniculata (L.) Jack) Dengan Perbedaan Interval Dan Tinggi Pangkas Panen Serta Dosis Pupuk Organikid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordfenolikid
dc.subject.keywordflavonoidid
dc.subject.keywordmetabolit sekunderid
dc.subject.keywordMurraya paniculata (L.) Jackid
dc.subject.keywordphenylalanine ammonialyase (PAL)id


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record