Show simple item record

dc.contributor.advisorArdiansyah, Muhammad
dc.contributor.advisorRusdiana, Omo
dc.contributor.authorPandiangan, Ernest Juliyanto
dc.date.accessioned2017-05-15T07:12:17Z
dc.date.available2017-05-15T07:12:17Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/85248
dc.description.abstractFungsi utama dari Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) adalah untuk melindungi dan melestarikan sumberdaya keanekaragaman hayati yang terdapat di dalamnya. Sebagai Taman Nasional, TNGL memiliki kebijakan pengelolaan yang didasarkan pada sistem zonasi yang terdiri dari zona inti, rimba, rehabilitasi, penggunaan tradisional, pemanfaatan dan zona- zona lainnya. Peningkatan jumlah penduduk memberikan tekanan terhadap keberadaan kawasan TNGL dan menyebabkan perubahan penutupan/penggunaan lahan di kawasan TNGL dan zona penyangganya. Penelitian yang dilaksanakan dari bulan April 2015 sampai dengan Desember 2015 ini dilaksanakan di kawasan TNGL dan daerah penyangganya. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: (1) untuk menganalisis perubahan penutupan/penggunaan lahan pada tahun 1996, 2005 dan 2014; (2) untuk menganalisis hubungan antara indeks tekanan penduduk dengan perubahan penutupan/penggunaan lahan; dan (3) untuk menyusun arahan dan rekomendasi pengendalian perubahan penutupan/penggunaan lahan yang mendukung pengelolaan TNGL. Metode yang dilakukan untuk mengetahui penutupan/penggunaan lahan serta perubahannya secara cepat adalah menggunakan teknik penginderaan jauh yaitu dengan menggunakan citra satelit Landsat beberapa titik tahun. Data ini kemudian dilakukan overlay dengan peta zonasi yang telah ada dan juga dilakukan overlay dengan RTRW Propinsi Aceh dan Sumatera Utara. Selain itu juga dilakukan analisis tekanan penduduk untuk mengetahui pengaruh tekanan penduduk terhadap keberadaan kawasan TNGL. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 8 (delapan) jenis penutupan/ penggunaan lahan yang ada di kawasan TNGL dan daerah penyangganya. Luasan terbesar pada periode 1996 hingga 2014 adalah adalah hutan (88.25%), rumput/semak belukar (5.66%) dan pertanian lahan kering (3.18%). Hasil analisis perubahan menunjukan bahwa penyusutan penutupan/penggunaan lahan paling tinggi terjadi pada hutan pada periode tahun 1996-2005 dan periode 2005-2014. Pada periode tahun 1996-2005 peningkatan penutupan/penggunaan lahan paling tinggi terjadi pada pertanian lahan kering, sedangkan untuk periode tahun 2005- 2014 peningkatan penutupan/penggunaan lahan paling tinggi terjadi pada rumput/semak belukar. Pada periode ini juga terjadi peningkatan luasan perkebunan yang sangat drastis dibandingkan periode 1996-2005. Berdasarkan perhitungan indeks tekanan penduduk terhadap 206 desa yang terdapat di sekitar maupun di dalam kawasan TNGL didapatkan bahwa sebanyak 109 desa memiliki tekanan terhadap keberadaan kawasan yang ditunjukkan dengan nilai indeks tekanan penduduk > 1. Overlay antara desa yang memiliki indeks tekanan penduduk > 1 dengan penutupan/penggunaan lahan tahun 2014 terlihat bahwa 98 desa merupakan wilayah yang penutupan/penggunaan lahan sudah didominasi oleh perkebunan, pertanian lahan kering dan sawah. Arahan pengendalian perubahan penutupan/penggunaan lahan serta rekomendasi untuk mendukung pengelolaan TNGL dilakukan dengan penetapan Model Desa Konservasi (MDK), revisi zonasi pengelolaan TNGL dan pemulihan ekosistem kawasan TNGL.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcPhysical Planningid
dc.subject.ddcLand Useid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcAceh dan Sumatera Utaraid
dc.titleAnalisis Perubahan Penutupan/Penggunaan Lahan Untuk Mendukung Pengelolaan Taman Nasional Gunung Leuserid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordindeks tekanan pendudukid
dc.subject.keywordperubahan penutupan/penggunaan lahanid
dc.subject.keywordtaman nasional gunung leuserid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record