Show simple item record

dc.contributor.advisorWidodo
dc.contributor.advisorWiyono, Suryo
dc.contributor.authorRangkuti, Eryna Elfasari
dc.date.accessioned2017-05-15T06:59:39Z
dc.date.available2017-05-15T06:59:39Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/85246
dc.description.abstractPepaya merupakan tanaman penting di Indonesia dengan tingkat konsumsi sebanyak 705 600 ton setiap tahun. Colletotrichum spp. merupakan salah satu faktor pembatas produksi pepaya yang dapat menyebabkan antraknosa. Cendawan antraknosa sebelumnya dikenal sebagai penyebab antraknosa pada pepaya dalam masa penyimpanan, namun telah ditemukan laporan bahwa patogen ini dapat menginfeksi buah, tangkai dan batang pepaya di lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi Colletotrichum spp. dari berbagai bagian tanaman dari pepaya (Carica papaya L.). Tahapan dari penelitian ini dimulai dengan isolasi buah, batang dan tangkai yang memiliki gejala khusus seperti lesi yang membentuk cekungan dan bercak antraknosa berwarna oranye sampai kecoklatan pada permukaan jaringan yang berasal dari Jawa Barat dan Jawa Tengah. Karakter morfologi dilakukan dengan mengamati warna koloni dan bentuk konidia. Identifikasi molekuler dilakukan dengan amplifikasi DNA menggunakan pasangan primer umum ITS 1/ITS 4 dilanjutkan dengan sekuensing produk amplifikasi, dan analisis hasil sekuensing menggunakan Basic Local Alignment Search Tool (BLAST) berdasarkan basis data pada National Center for Biotechnology Information (NCBI) serta respon pertumbuhan cendawan pada berbagai suhu. Sebanyak dua puluh isolat Colletotrichum spp. yang berhasil diidentifikasi berdasarkan karakter morfologi. Penelitian ini menghasilkan 12 spesies C. gloeosporioides dengan koloni tampak atas dan bawah berwarna abu-abu sampai hijau tua dengan bentuk konidia silindris dan kedua ujung membulat. Sebanyak 4 spesies C. magnum ditandai dengan koloni atas berwarna abu-abu dan tampak bawah berwarna abu kehitaman dengan bentuk konidia silindris dan kedua ujung membulat. Sebanyak 4 spesies C. truncatum ditandai dengan koloni tampak atas berwarna putih susu dan tampak bawah berwarna cokelat dengan membentuk cincin konsentris, bentuk konidia melengkung dengan kedua ujung meruncing. Identifikasi molekuler menunjukkan bahwa 4 isolat yang memiliki kekerabatan dengan C. truncatum asal Malaysia dan 1 isolat C. magnum asal Brazil, sedangkan 12 isolat berhasil diidentifikasi secara morfologi sebagai C. gloeosporioides dan 3 isolat sebagai C. magnum. Pertumbuhan isolat pada beberapa suhu menunjukkan bahwa suhu pertumbuhan optimum C. gloeosporioides dan C. magnum yaitu pada 24 °C asal Bogor dan Kebumen sedangkan 32 °C pada C. truncatum asal Kebumen. Berbagai isolat Colletotrichum asal buah, tangkai dan batang mampu menginfeksi pada bagian tanaman yang berbeda dari asal bagian tanamannya. Pada penelitian ini seluruh data identifikasi, pertumbuhan koloni pada berbagai suhu dan patogenisitas cendawan dapat dimanfaatkan untuk strategi pengendalian antraknosa di lapangan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcPhytopathologyid
dc.subject.ddcCollectrichumid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titleIdentifikasi Colletotrichum Spp. Asal Berbagai Bagian Tanaman Pepaya (Carica Papaya L.).id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordColletotrichum spp.id
dc.subject.keywordmolekulerid
dc.subject.keywordmorfologiid
dc.subject.keywordpatogenisitasid
dc.subject.keywordtemperaturid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record