Analisis Jaringan Jalan Dan Arahan Prioritas Penanganannya Di Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah
View/ Open
Date
2017Author
Kartikasari, Dewi
Sitorus, Santun R. P.
Soma, Soekmana
Metadata
Show full item recordAbstract
Kabupaten Purworejo memiliki 232 ruas jalan kabupaten, dengan jumlah panjang 747,33 km yang tersebar di 16 kecamatan. Jalan dengan kondisi baik sejumlah 57 % dari keseluruhan panjang jalan kabupaten, sehingga masih ada 43 % jalan dalam kondisi sedang hingga rusak berat yang harus ditangani dengan baik. Banyaknya panjang jalan yang harus ditangani dan keterbatasan ketersediaan dana Pemerintah Kabupaten Purworejo membutuhkan penentuan prioritas penanganan yang sejalan dengan rencana pengembangan wilayah di Kabupaten Purworejo, terutama yang berperan dalam menghubungkan ke kawasan-kawasan yang memiliki nilai strategis dan menjadi prioritas utama dalam rencana pengembangan Pemerintah Kabupaten Purworejo. Diantaranya adalah kawasan strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi, sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo Nomor: 27 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Purworejo Tahun 2011-2031. Penentuan prioritas perlu dilakukan sebagai strategi penanganan jaringan jalan agar tujuan pembangunan di Kabupaten Purworejo melalui peranan jalan dapat dicapai secara lebih efektif dan efisien.
Tujuan penelitian ini adalah: (1) menganalisis tingkat kerusakan jalan, tingkat aksesibilitas, dan keterpaduan hirarki sistem jaringan jalan dengan ditetapkannya kawasan-kawasan strategis di Kabupaten Purworejo; (2) menganalisis hirarki tingkat perkembangan wilayah; (3) menganalisis perkembangan aktivitas ekonomi wilayah; (4) menganalisis faktor yang berperan dalam menentukan prioritas penanganan jaringan jalan; dan (5) menyusun arahan prioritas penanganan jaringan jalan di Kabupaten Purworejo. Analisis kondisi jaringan jalan dilakukan untuk mengetahui tingkat kerusakan jalan, tingkat aksesibilitas dan keterpaduan sistem hirarki jalan berdasarkan fungsi dan tingkat kepentingan jalan dalam menghubungkan ke kawasan-kawasan yang memiliki nilai strategis. Metode analisis skalogram digunakan untuk mengetahui hirarki tingkat perkembangan wilayah di Kabupaten Purworejo, sementara teknik analisis entropi digunakan untuk mengetahui perkembangan ekonomi wilayah berdasarkan aktivitas ekonomi yang ada di Kabupaten Purworejo. Untuk mengetahui faktor yang berperan dalam menentukan prioritas penanganan jaringan jalan di Kabupaten Purworejo digunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process) berdasarkan persepsi stakeholders. Metode TOPSIS (Technique for Order Performance by Similarity to Ideal Solution) digunakan untuk menyusun arahan prioritas penanganan jaringan jalan di Kabupaten Purworejo dengan pertimbangan hasil analisis sebelumnya. Tahapan penanganan disusun dengan mempertimbangkan prioritas penanganan, jumlah kebutuhan biaya penanganan dan anggaran yang tersedia. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara dan pemberian kuesioner kepada para responden untuk menilai tingkat kepentingan kriteria pelayanan jalan, potensi wilayah, mendukung rencana pengembangan wilayah, dan biaya penanganan jalan serta masing-masing subkriterianya,
sehingga dapat diketahui faktor yang berperan dalam menentukan prioritas penanganan jaringan jalan di Kabupaten Purworejo. Data sekunder meliputi: (1) Jumlah dan jenis fasilitas sosial ekonomi serta jarak wilayah ke pusat pelayanan yang terdapat dalam Sistem Informasi Potensi Desa (SIMPODES) Tahun 2014; (2) Jumlah dan kepadatan penduduk kecamatan; (3) Peta Administrasi; (4) PDRB; (5) Data dan peta kawasan strategis serta kawasan peruntukan industri; (6) Perda RTRW Kabupaten Purworejo tahun 2011; (7) Data jalan, meliputi ruas, panjang, fungsi, status, kondisi jalan kabupaten serta Peta Jaringan Jalan; (8) Biaya penanganan per km jalan dan ketersediaan anggaran serta rencana penanganannya oleh pemerintah daerah kabupaten; (9) data tarif, frekuensi, panjang/jarak lintasan trayek angkutan dan ketersediaan moda transportasi umum; dan (10) topografi wilayah. Data diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS), BAPPEDA Kabupaten Purworejo, dan dinas/badan/instansi terkait lainnya di Kabupaten Purworejo.
Sebagian besar dari 16 kecamatan di Kabupaten Purworejo, termasuk dalam kategori tingkat kerusakan jalan rendah (56,25%), tingkat aksesibilitas rendah (50%), dan keterpaduan hirarki jaringan jalan rendah (81,25%). Hasil analisis Skalogram menunjukkan bahwa 3 kecamatan tergolong tingkat perkembangan wilayah tinggi atau Hirarki I yaitu Kecamatan Purworejo, Banyuurip, dan Kutoarjo. Lima kecamatan yaitu Kecamatan Purwodadi, Bagelen, Bayan, Butuh, dan Pituruh tergolong dalam Hirarki II dengan tingkat perkembangan sedang. Delapan kecamatan dengan tingkat perkembangan rendah atau tergolong dalam Hirarki III yaitu Kecamatan Grabag, Ngombol, Kaligesing, Kemiri, Bruno, Gebang, Loano dan Bener. Hasil analisis Entropi menunjukkan bahwa perkembangan ekonomi wilayah kategori baik (>0,085) dijumpai di Kecamatan Kutoarjo dan Purworejo. Perkembangan ekonomi di 2 kecamatan yaitu Kecamatan Banyuurip dan Pituruh tergolong cukup baik (0,055-0,085) dan sebagian besar wilayah (12 kecamatan) di Kabupaten Purworejo termasuk kategori kurang baik (<0,055). Faktor yang berperan dalam penentuan prioritas penanganan jaringan jalan kabupaten di Kabupaten Purworejo secara berurutan adalah pelayanan jalan, biaya penanganan jalan, potensi wilayah dan kepentingan jalan. Subkriteria yang paling berperan dalam penentuan prioritas penanganan jaringan jalan kabupaten di Kabupaten Purworejo adalah tingkat aksesibilitas.
Arahan prioritas penanganan jaringan jalan di Kabupaten Purworejo disusun dengan mempertimbangkan wilayah-wilayah dengan karakteristik tingkat aksesibilitas rendah, tingkat kerusakan jalan tinggi, wilayah dengan keterpaduan hirarki jalan tinggi, membutuhkan biaya penanganan yang relatif kecil, wilayah dengan perkembangan ekonomi wilayah yang kurang baik dan wilayah berhirarki rendah sehingga diharapkan dapat mendorong pemerataan pertumbuhan ekonomi di seluruh wilayah Kabupaten Purworejo. Dengan mempertimbangkan jumlah biaya penanganan dan ketersediaan anggaran pemerintah daerah, prioritas penanganan jaringan jalan secara berurutan dapat dilaksanakan dalam 5 tahap, yaitu Tahap I di 3 kecamatan (Bagelen, Kaligesing, dan Bruno); Tahap II di 4 kecamatan (Loano, Ngombol, Gebang, dan Bener); Tahap III di 3 kecamatan (Grabag, Butuh, dan Bayan); Tahap IV di 2 kecamatan (Purwodadi dan Pituruh); Tahap V di 4 kecamatan (Kemiri, Banyuurip, Kutoarjo, dan Purworejo).
Collections
- MT - Agriculture [3772]