Show simple item record

dc.contributor.advisorPisestyani, Herwin
dc.contributor.authorBahtiar, Noor Ihsan Anzary
dc.date.accessioned2017-05-12T03:28:12Z
dc.date.available2017-05-12T03:28:12Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/85194
dc.description.abstractCallosity dalam bahasa Indonesia dikenal dengan nama kapalan, yaitu area di kulit yang menebal akibat terpapar oleh tekanan yang berulang bertujuan melindungi kulit dari trauma. Penilaian callosity pada puting sapi berguna dalam menilai evaluasi kesehatan puting. Penelitian ini bertujuan menilai kondisi puting per kuartir berdasarkan callosity di lapangan serta menganalisis hubungan antara callosity dengan jumlah sel somatis. Sampel yang diambil sebanyak 348 sampel yang kuartir, diperoleh dari 87 ekor sapi perah dalam masa laktasi normal. Penilaian ujung puting pada sapi perah mengacu pada metode penilaian callosity oleh Neijenhuis et al. (2000), sedangkan jumlah sel somatis dihitung menggunakan metode Breed. Kuartir kanan belakang memiliki kondisi rough ring dan very rough ring paling tinggi dibandingkan dengan kuartir lainnya (p<0.05), namun tidak ditemukan korelasi antara kondisi puting dengan jumlah sel somatis. Simpulan dari penelitian ini adalah posisi puting dapat mempengaruhi kejadian callostiy pada ujung puting. Namun, jumlah sel somatis dalam susu tidak dipengaruhi keberadaan callosity pada ujung putingid
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcVeterinaryid
dc.subject.ddcCallosityid
dc.subject.ddcBandung-JABARid
dc.titleCallosity pada puting Sapi Perah berdasarkan posisi kuartir dan pengaruhnya terhadap Jumlah Sel Somatisid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordanatomi putingid
dc.subject.keywordcallosityid
dc.subject.keywordjumlah sel somatisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record