Show simple item record

dc.contributor.advisorArifin, Hadi Susilo
dc.contributor.authorAsmarani, Ismi Zainati
dc.date.accessioned2017-05-12T03:19:27Z
dc.date.available2017-05-12T03:19:27Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/85187
dc.description.abstractSitu adalah genangan air dalam suatu cekungan di permukaan tanah yang terbentuk secara alami maupun buatan. Di Kota Depok situ berfungsi sebagai sumber cadangan air tanah bagi kawasan Jakarta, akan tetapi 16 % situ di Kota Depok berada di kondisi rusak, sementara 9,6 % belum terpantau oleh pemerintah. Hal ini dapat terlihat bahwa situ-situ tersebut mengalami penurunan kualitas seperti pencemaran limbah domestik, pendangkalan, penyempitan, hingga alih fungsi situ yang diakibatkan oleh kurangnya partisipasi masyarakat dalam mengelola situ. Selain penurunan kualitas, penurunan kuantitas situ yang terjadi di Kota Depok dapat mengakibatkan menurunnya tingkat kenyamanan perkotaan. Hal ini dikarenakan berkurangnya jumlah uap air permukaan sehingga kelembaban udara menurun, sedangkan suhu permukaan naik. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kondisi lingkungan serta pengelolaan situ pada tiga tapak kajian yaitu Situ Citayam, Situ Cilodong, dan Situ Pitara/Pancoran Mas, menganalisis iklim mikro berupa suhu dan kelembaban udara, serta menyusun rekomendasi pengelolaan situ. Kondisi serta pengelolaan situ dievaluasi menggunakan lembar evaluasi Tirta Budaya. Tirta Budaya Situ yaitu konsep untuk menjaga situ dengan meningkatkan komitmen dan peran serta masyarakat dalam mengelola situ. Analisis iklim mikro dilakukan dengan mengambil sampel suhu pada tiap-tiap tapak kajian. Penentuan titik pengukuran dengan menggunakan metode transek garis. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan Situ Citayam dan situ Cilodong berada dalam kondisi terganggu, sementara situ Pitara/Pancoran Mas dalam kondisi baik. Hasil dari analisis THI didapatkan kesimpulan ketiga situ tergolong tidak nyaman, yaitu sebesar 31.38 untuk situ Citayam, 31.87 untuk situ Cilodong, dan 31.39 untuk situ Pitara/Pancoran Mas, akan tetapi berdasarkan persepsi masayarakat, ketiga sampel situ tergolong nyaman untuk beraktifitas. Penerapan konsep Tirta Budaya Situ di ketiga situ sampel dalam klasifikasi 'Baik'. Pengelolaan situ-situ di Kota Depok sebaiknya dilakukan secara terintegrasi antara masyarakat sebagai komunitas yang berinteraksi langsung dengan lingkungan situ, serta pemerintah sebagai pemegang kebijakan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcLandscape architectureid
dc.subject.ddcRegionalid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcDepok-Jawa Baratid
dc.titleManajemen Lanskap Situ bagi Ameliorasi Iklim di Kota Depokid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordameliorasiid
dc.subject.keywordpengelolaan situid
dc.subject.keywordTHIid
dc.subject.keywordtirta budaya situid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record