dc.description.abstract | Kabupaten Sleman merupakan salah satu wilayah administratif di Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta yang mengalami peningkatan laju pembangunan
infrastruktur. Laju pembangunan infrastruktur tersebut menimbulkan dampak
permasalahan di Kabupaten Sleman diantaranya, ruang publik yang semakin
terbatas dan pemahaman terhadap nilai kearifan lokal yang semakin rendah.
Kabupaten Sleman memiliki sebuah taman yang berlokasi di pusat pemerintahan
yaitu Taman Denggung. Kondisi taman tersebut cenderung sepi kunjungan dan
memiliki nilai estetika yang rendah. Oleh karena itu, taman tersebut membutuhkan
desain ulang dengan berbasis nilai kearifan lokal yang diharapkan dapat menjadi
sarana melestarikan nilai keistimewaan Yogyakarta ditengah perkembangan
infrastruktur yang semakin modern. Konsep dasar mengadopsi filosofi poros
historis Yogyakarta yang menghubungkan empat komponen keistimewaan tatanan
ruang Yogyakarta. Empat komponen tersebut melambangkan perjalanan kehidupan
manusia dalam teori kosmologi Jawa, yaitu Gunung Merapi, Kraton, Panggung
Krapyak dan Laut Selatan. Konsep desain terinspirasi motif pakaian tradisional
Yogyakarta yaitu, Batik Kawung yang memiliki filosofi sedulur papat limo pancer
yaitu mensinergikan antara empat unsur pembentuk alam semesta dan manusia
sebagai penyelaras keempat unsur tersebut. Hasil penelitian ini adalah rekomendasi
desain yang diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi Pemerintah Kabupaten
Sleman dalam program penataan taman kota. | id |