Ekspansi Spasial Ruang Terbangun di Koridor Mega Urban Jakarta-Bandung
View/ Open
Date
2016Author
Yanto, Didik
Rustiadi, Ernan
Pravitasari, Andrea Emma
Metadata
Show full item recordAbstract
Kawasan perkotaan merupakan kawasan yang memiliki kepadatan
penduduk yang tinggi, sehingga merupakan kawasan dengan aktivitas-aktivitas
pemanfaatan ruang yang intensif. Kawasan perkotaan di Indonesia, khususnya
kota-kota metropolitan terus mengalami perluasan ke pinggiran kota. Seiring
dengan perkembangan infrastruktur transportasi jalan tol, perluasan ruang
terbangun berkembang sepanjang koridor jalan antara Megapolitan Jakarta dan
Metropolitan Bandung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi
pertambahan luas ruang terbangun menurut waktu, menganalisis hubungan
pertambahan luas ruang terbangun menurut jarak dari pusat kota, dan
mengidentifikasi faktor-faktor yang menentukan pertambahan luas ruang
terbangun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini melitputi analisis data
spasial atas ruang terbangun, jaringan jalan, peta administrasi dan penduduk.
Untuk mengetahui jarak terhadap jaringan jalan dan jarak terhadap pusat kota,
digunakan jarak proximity-near. Analisis tersebut menghasilkan pola
perkembangan ruang terbangun di koridor Jakarta-Bandung pada tahun 1978,
1983, 1997, 2000, 2005, 2010 dan 2015. Perkembangan ruang terbangun di
kawasan mega urban Jakarta-Bandung mengalami pertambahan luas yang cukup
besar selama periode 1978 hingga 2015. Ada beberapa kabupaten yang memiliki
pertambahan ruang terbangun sangat besar, yaitu: Kabupaten Bandung,
Kabupaten Bogor, Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten
Tangerang. Wilayah terdekat ke pusat kota mengalami pertumbuhan tercepat dan
perkembangan ruang terbangun mengikuti pola jaringan jalan, sedangkan jumlah
penduduk berpengaruh besar terhadap perluasan ruang terbangun.