dc.description.abstract | Fauna tanah merupakan organisme yang seluruh atau sebagian besar daur hidupnya terjadi di dalam tubuh tanah dan permukaan tanah, serta sebagian berperan dalam membantu proses dekomposisi bahan organik. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari kelimpahan dan keanekaragaman fauna tanah serta aktivitas predatorisme semut yang terdapat pada perkebunan kelapa sawit dan hutan sekunder. Sampel tanah diambil dari area Hutan Harapan dengan penggunaan lahan yang berbeda, yaitu perkebunan kelapa sawit (HO) dan hutan sekunder (HF). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan 18 ordo pada perkebunan kelapa sawit dan 21 ordo pada hutan sekunder. Terdapat perbedaan kelimpahan dan keanekaragaman pada kedua ekosistem tersebut. Hutan sekunder mempunyai kelimpahan fauna tanah lebih tinggi dibandingkan dengan perkebunan kelapa sawit baik pada lapisan serasah dan lapisan tanah. Berdasarkan Shannon’s diversity index, hutan sekunder mempunyai nilai keanekaragaman yang lebih tinggi (1,303) dibandingkan dengan perkebunan kelapa sawit (1,222). Perbedaan jenis dan keragaman vegetasi dapat meningkatkan biodiversitas fauna tanah, sedangkan pengolahan tanah, pemupukan, serta pemberian pestisida dapat menurunkan biodiversitas fauna tanah.
Hasil penelitian pada pembatasan aktivitas semut dengan menggunakan glue trap menunjukkan bahwa kelimpahan dan keanekaragaman fauna tanah pada kontrol lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan glue trap. Berdasarkan Shannon’s diversity index, keanekaragaman fauna tanah pada perkebunan kelapa sawit (1,169) dan hutan sekunder (1,112) dengan perlakuan glue trap mempunyai nilai yang tergolong rendah. Perlakuan kontrol pada ekosistem hutan sekunder mempunyai nilai keanekaragaman tertinggi (1,303) dibandingkan dengan yang lainnya. Aktivitas predatorisme semut sebagai agen pengontrol hayati dalam ekosistem mampu mempertahankan jaring-jaring makanan organisme tanah yang lain, sehingga kelimpahan dan keanekaragaman fauna tanah dapat dipertahankan pada siklusnya. | id |