dc.description.abstract | Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi stabilitas imunoglobulin G
(IgG) anti Escherichia coli yang dimikroenkapsulasi setelah dipapar tripsin.
Kolostrum diperoleh dari induk sapi bunting yang divaksin dengan vaksin inaktif
Escherichia coli pada tiga bulan terakhir kebuntingan. Sampel kolostrum
dihilangkan lemaknya dan didekaseinasi untuk menghasilkan whey. Pemurnian IgG
dilakukan dengan teknik presipitasi garam menggunakan amonium sulfat jenuh
40%. Mikrokapsul dibuat dengan bahan penyalut kitosan-alginat menggunakan
metoda ekstruksi, dengan rasio suspensi IgG kolostrum dan alginat masing-masing
sebesar 20:80 (P1), 30:70 (P2), dan 40:60 (P3). Setiap mikrokapsul dipaparkan
dengan enzim tripsin dengan konsentrasi 750 mg/L yang diinkubasi pada suhu 37oC
dan 40oC selama 0, 3, 6, 9, dan 12 jam. Sebagai kontrol digunakan IgG tanpa
mikrokapsul yang dipapar enzim tripsin (KT) dan tidak dipapar enzim tripsin (KN).
Konsentrasi IgG dianalisis menggunakan teknik Enzyme-linked Immunosorbent
Assay (ELISA) tidak langsung. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa konsentrasi
IgG kelompok kontrol KT lebih rendah dibandingkan dengan IgG kelompok
mikrokapsul P1, P2 dan P3, baik pada suhu inkubasi 37oC maupun 40oC (P <0,05).
Dapat disimpulkan, mikrokapsul mampu melindungi IgG dari pengaruh enzim
tripsin selama 12 jam pemaparan, dan konsentrasi IgG pada mikrokapsul P3 lebih
stabil dibandingkan dengan IgG pada mikrokapsul P1 dan P2, baik pada suhu 37oC
maupun 40oC | id |