Keanekaragaman Lumut Kerak sebagai Bioindikator Kualitas Udara di Kawasan Industri Citeureup dan Hutan Penelitian Dramaga.
View/ Open
Date
2017Author
Sofyan, Nusaibah
Rushayati, Siti Badriyah
Herliyana, Elis Nina
Metadata
Show full item recordAbstract
Kegiatan industri dapat menurunkan kualitas udara yang ditandai dengan adanya pencemaran udara. Oleh karena itu, pemantauan kualitas udara perlu dilakukan salah satunya dengan menggunakan bioindikator berupa lumut kerak. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi keanekaragaman dan ciri makroskopik lumut kerak dengan perbedaan kualitas udara. Penelitian dilakukan di Kawasan Industri Citeureup (KIC) dan Hutan Penelitian Dramaga (HPD). Metode pengambilan data yaitu data faktor lingkungan, data lumut kerak berupa keanekaragaman jenis dan ciri makroskopik. Ciri makroskopik lumut kerak meliputi warna, bentuk, keadaan, morfologi talus lumut kerak, dan luas tutupan talus. Analisis data dilakukan dengan menggunakan deskriptif analitik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai konsentrasi NO2 di HPD (183.941 μg/Nm3 ) lebih kecil dari KIC (284.824 μg/Nm3) dan nilai konsentrasi SO2 di HPD (17.284 μg/Nm3) lebih kecil dari KIC (25.725 μg/Nm3). Nilai keanekaragaman lumut kerak di HPD sebesar 1.7 dan nilai keanekaragaman lumut kerak di KIC sebesar 1.4. Perbedaan kualitas udara pada kedua lokasi diindikasikan dengan adanya perbedaan keanekaragaman jenis dan ciri makroskopik lumut kerak. Hal tersebut membuktikan bahwa lumut kerak dapat dijadikan sebagai bioindikator kualitas udara.