dc.description.abstract | Seekor beruang coklat (Ursus arctos) berjenis kelamin betina yang berasal
dari Taman Margasatwa Ragunan, DKI Jakarta-Indonesia didiagnosa menderita
tumor kulit. Studi kasus ini bertujuan mengetahui jenis tumor pada beruang coklat
yang telah berumur 39 tahun. Beruang sakit (nafsu makan dan aktifitas menurun)
sekitar dua bulan dan dilakukan perawatan di kandang individu. Terapi dilakukan
dengan pemberian antibiotik dan vitamin. Beruang tersebut mati pada 7 Oktober
2014, kemusian nekropsi segera dilakukan di Divisi Patologi Departemen Klinik,
Reproduksi, dan Patologi Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor.
Hasil nekropsi ditemukan multinodular berwarna merah tua dengan diameter 5,5
cm. Tumor terlihat menyatu dengan jaringan sekitar tanpa memperlihatkan batas
atau tidak terlihat adanya kapsul yang membatasi, pola pertumbuhan yang tidak
teratur serta menginvasi jaringan sekitar. Sampel jaringan tumor kemudian
diperiksa secara histopatologi. Massa tumor terlihat sel-sel berbentuk pipih atau
gelendong(spindled) poligonal dengan ukuran yang bervariasi (Anisositosis).
Sitoplasma sel-sel tumor berwarna eosinofilik membentuk penjuluran, dan
memiliki nukleus berbentuk bulat sampai oval (tidak seragam) dengan nukleolus
berjumlah 1-2. Sel-sel tumor tersusun dalam kelompok yang tidak beraturan dengan
jarak yang renggang. Kadang-kadang pada beberapa daerah ditemukan sel-sel
tumor yang memiliki pigmen coklat sampai hitam (melanin). Pewarnaan Masson's
Trichrome (MT) memperlihatkan adanya pertumbuhan kolagen minimal yang
dihasilkan oleh jaringan ikat diantara sel-sel tumor. Pewarnaan imunohistokimia
terhadap Desmin, Vimentin, dan S100 memperlihatkan hasil positif dan negatif
terhadap Glial Fibrillary Acidic Protein (GFAP). Berdasarkan morfologi dan hasil
imunohistokimia, tumor didiagnosa sebagai malignant melanoma. | id |