Perubahan Tutupan Lahan dan Dinamika Suksesi Pasca Letusan Gunung Merapi Tahun 2010 Menggunakan Sistem Informasi Geografis dan Penginderaan Jauh
View/ Open
Date
2016Author
Busra, Muhammad Iqbal
Prasetyo, Lilik Budi
Hermawan, Rachmad
Metadata
Show full item recordAbstract
Letusan Gunung Merapi pada tahun 2010 merupakan yang terbesar dalam
beberapa dekade ini. Letusan tersebut menyebabkan perubahan tutupan lahan dan adanya
proses suksesi pada ekosistem yang mengalami kerusakan. Sistem informasi geografis dan
penginderaan jauh dapat memudahkan proses identifikasi permukaan bumi dan monitoring
tutupan lahan dengan cepat dan efektif. Metode yang digunakan untuk klasifikasi tutupan
lahan adalah metode visual-manual. Dinamika suksesi diidentifikasi menggunakan analisis
perubahan Thresholding Histogram dari nilai NDVI pada tahun 2009, 2011, dan 2015.
Tutupan lahan diklasifikasin menjadi 5 kelas, yaitu: hutan sekunder, semak belukar,
rumput, pertanian campur semak, dan lahan terbuka. Hutan sekunder dan lahan terbuka
merupakan tutupan lahan yang mengalami perubahan yang sangat signifikan pasca letusan
Gunung Merapi. Dinamika suksesi teridentifikasi pada kawasan yang mengalami
kerusakan pasca letusan khususnya daerah aliran material vulkanik dan sekitarnya. Suksesi
didominasi oleh spesies invasif yaitu Accacia decurrens yang tumbuh dengan cepat pada
kawasan yang mengalami kerusakan.