Show simple item record

dc.contributor.advisorHartoyo, Sri
dc.contributor.advisorAnggraeni., Lukytawati
dc.contributor.authorNovitasari, Wahyu Dyah
dc.date.accessioned2017-05-04T06:58:03Z
dc.date.available2017-05-04T06:58:03Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/84319
dc.description.abstractKeterbukaan dalam perdagangan mendorong adanya liberalisasi yang mempercepat proses modernisasi suatu negara sehingga identik dengan industrialisasi. Indonesia yang menganut small open liberalization dalam perdagangannya telah membawa perubahan terhadap perekonomian yang semula identik dengan sektor pertanian kemudian beralih menjadi industri. Sektor industri manufaktur merupakan komponen utama penggerak dalam pembangunan perekonomian nasional dan berkontribusi sebesar 20-30 persen dalam pembentukan PDB Indonesia selama dua puluh tahun terakhir. Peningkatan pertumbuhan ekonomi dapat dilakukan dengan dua pendekatan yaitu produktivitas dan sumberdaya. Tujuan dari penelitian ini adalah membangun analisis empiris mengenai dampak keterbukaan perdagangan internasional terhadap kinerja sektor manufaktur. Ukuran kinerja manufaktur yang digunakan adalah kinerja produktivitas yaitu dengan pendekatan nilai tambah manufaktur dan kinerja perdagangan dengan pendekatan daya saing. Estimasi mengenai dampak keterbukaan perdagangan terhadap kinerja manufaktur menggunakan data sekunder runtun waktu dari tahun 1988-2015 dengan variabel jumlah tenaga kerja, pembentukan modal, export openness, import openness dan dummy krisis sebagai variabel independen kemudian nilai tambah manufaktur sebagai variabel independen. Tahap estimasi yang dilakukan melalui tiga tahap, dimana pada tahap pertama yaitu adanya uji stasioneritas, tahap kedua uji kointegrasi dan langkah ketiga estimasi error correction model (ECM). Hasil analisis menunjukan variabel jumlah tenaga kerja, modal dan export openness dalam jangka panjang ataupun jangka pendek, baik secara parsial maupun simultan signifikan berpengaruh positif terhadap nilai tambah manufaktur. Nilai koefisien error correction term (ECT) sebesar -0.1299 yang menunjukkan kecepatan error correction untuk mengoreksi perilaku tiap variabel dalam jangka pendek menuju keseimbangan jangka panjang cukup lambat yaitu sebesar 12.99 persen. Peningkatan kinerja produktivitas manufaktur dapat dilakukan dengan menambahkan faktor input produksi yaitu jumlah tenaga kerja dan modal. Dengan bertambahnya input produksi diharapkan akan meningkatkan output produksi sehingga meningkatkan nilai tambah manufaktur. Peningkatan kinerja perdagangan manufaktur dapat dilakukan dengan meningkatkan daya saing produk. Langkah untuk meningkatkan daya saing produk adalah dengan memberikan nilai tambah bagi komoditas yang akan diekspor serta melakukan diversifikasi terhadap produk ekspor manufaktur.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcEconomicsid
dc.subject.ddcTradeid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcIndonesiaid
dc.titleDampak Keterbukaan Perdagangan Terhadap Kinerja Manufaktur Di Indonesiaid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordNilai tambah manufakturid
dc.subject.keywordExport opennessid
dc.subject.keywordImport opennessid
dc.subject.keywordKointegrasiid
dc.subject.keywordError Correction Modelid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record