dc.description.abstract | Tandan kosong kelapa sawit (TKKS) memiliki kandungan utama berupa
lignoselulosa. Kandungan lignin tersebut harus dihilangkan terlebih dahulu agar
selulosa dapat digunakan sebagai substrat fermentasi bioetanol. Salah satu metode
delignifikasi yang ramah lingkungan adalah biodelignifikasi TKKS menggunakan
jamur pelapuk putih. Penelitian ini bertujuan melakukan delignifikasi TKKS
dengan menggunakan jamur Trametes versicolor, menentukan aktivitas enzim
ligninolitik serta melakukan produksi bioetanol dengan teknik sakarifikasi
fermentasi simultan (SFS) menggunakan Trichoderma viride, sel amobil dan non
amobil Zymomonas mobilis.
Hasil penelitian menunjukkan T. versicolor mampu mendelignifikasi
TKKS. Kadar lignin mengalami penurunan sebesar 45.11 % sedangkan kadar
selulosa juga mengalami penurunan sebesar 13.64 % selama 20 hari inkubasi.
Aktivitas enzim ligninolitik ditentukan dari hasil ekstraksi kasar enzim lakase dan
lignin peroksidase. Aktivitas enzim lignin peroksidase mencapai 0.520 U/mL
sedangkan lakase mencapai 0.056 U/mL pada hari ke-20 inkubasi. Kadar etanol
dari SFS dengan amobilisasi sel yang diukur pada jam ke-0, 24, 48, 72, 96, dan
120 berturut-turut sebesar 0, 4.07 g/L, 4.17 g/L, 5.4 g/L, 7.05 g/L, dan 7.78 g/L.
Kadar etanol dari SFS tanpa amobilisasi sel yang diukur pada jam ke-0, 24, 48,
72, 96, dan 120 berturut-turut sebesar 0, 1.3 g/L, 1.63 g/L, 2.71 g/L, 3.95 g/L, dan
6.33 g/L. Sakarifikasi fermentasi simultan dengan amobilisasi sel Z. mobilis
selama 5 hari menghasilkan kadar etanol yang lebih tinggi dibandingkan dengan
teknik SFS tanpa amobilisasi sel Z. mobilis. Akan tetapi, diperlukan optimasi
substrat dan konsentrasi mikroba pada teknik SFS dengan amobilisasi sel Z.
mobilis untuk meningkatkan produksi etanol. | id |