Penerapan Analisis Eksplorasi Peubah Ganda Terhadap Data Akreditasi Sekolah Menengah Kejuruan Di Indonesia
View/ Open
Date
2017Author
Lase, Rama’eli
Susetyo, Budi
Syafitri, Utami Dyah
Metadata
Show full item recordAbstract
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia menyatakan bahwa peningkatan mutu pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dilakukan dengan meningkatkan persentase peringkat akreditasi minimal B. Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN S/M) merupakan lembaga yang dibentuk oleh pemerintah untuk menjamin dan mengendalikan mutu pendidikan. BAN S/M dalam mengklasifikasikan program keahlian SMK dengan peringkat akreditasi A, B, C, dan TT mengacu pada Standar Nasional Pendidikan (SNP). SNP merupakan kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah Indonesia.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengelompokkan mutu pendidikan antar provinsi dan karakteristik delapan SNP hasil akreditasi SMK di 34 provinsi di Indonesia menggunakan metode analisis peubah ganda antara lain analisis korespondensi, analisis biplot, dan analisis gerombol. Analisis korespondensi dilakukan untuk melihat kedekatan relatif antara provinsi dengan peringkat akreditasi ke dalam tampilan grafik. Analisis biplot digunakan untuk melihat karakteristik masing-masing provinsi secara visual berdasarkan delapan SNP sedangkan analisis gerombol dilakukan untuk menggerombolkan provinsi berdasarkan delapan SNP.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa peringkat akreditasi berhubungan erat dengan provinsi. Program keahlian yang memiliki peringkat akreditasi A paling banyak terdapat di provinsi Kalimantan Utara (16), Bali (2), DKI Jakarta (5), DI Yogyakarta (6), Riau (26), Jawa Barat (9), dan Kalimantan Timur (15) sedangkan peringkat akreditasi di bawah B lebih banyak terdapat di provinsi Sulawesi Tenggara (30), Kalimantan Barat (12), dan NTT (23). Pada analisis biplot menunjukkan bahwa kedelapan SNP saling memiliki korelasi positif. Korelasi terkuat terdapat diantara peubah standar kompetensi lulusan (SKL) dan standar pengelolaan (SPL). Korelasi terkuat berikutnya terletak diantara standar proses (SPR) dan standar sarana prasarana (SSP). Beberapa provinsi dicirikan oleh peubah yang berbeda-beda misalnya provinsi Bali (2), Riau (26), Sulawesi Selatan (28), dan Kalimantan Selatan (13) adalah provinsi-provinsi yang dicirikan oleh peubah standar pengelolaan (SPL) dan standar kompetensi lulusan (SKL). Hasil analisis gerombol menunjukkan bahwa provinsi di Indonesia di bagi dalam 3 (tiga) gerombol. Gerombol 1 beranggotakan provinsi yang memiliki nilai rataan setiap peubah berada di bawah rataan dua gerombol lainnya. Gerombol 2 beranggotakan provinsi yang memiliki nilai rataan yang mendekati nilai rataan gerombol 3. Gerombol 3 adalah gerombol yang memiliki nilai rataan delapan SNP paling tinggi.