Show simple item record

dc.contributor.advisorAlikodra, Hadi S.
dc.contributor.advisorMasy’ud, Burhanuddin
dc.contributor.advisorRahmat, U. Mamat
dc.contributor.authorRibai
dc.date.accessioned2017-05-04T04:02:16Z
dc.date.available2017-05-04T04:02:16Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/84226
dc.description.abstractBadak jawa merupakan salah satu spesies terlangka di dunia sehingga dikategorikan critically endangered oleh IUCN dan terdaftar Apendiks I dalam CITES. Kelangsungan hidup badak jawa di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) terancam oleh berbagai faktor yang dapat menyebabkan satwa ini punah, seperti: invasi langkap, persaingan dengan banteng, dan penyakit. Strategi yang harus segera diupayakan dalam mempertahankan dan mengembangkan populasinya yaitu membuat habitat kedua. Strategi ini dimaksudkan untuk memperbanyak kantong-kantong habitat di luar TNUK. Kawasan Suaka Margasatwa (SM) Cikepuh sebagai salah satu kawasan yang menjadi sejarah sebaran badak jawa dipandang memiliki potensi untuk dijadikan prioritas habitat kedua. Tujuan penelitian ini antara lain: mengidentifikasi komponen habitat potensial di SM Cikepuh, mengetahui kesesuaian habitat potensial sebagai habitat kedua, dan merumuskan strategi peningkatan kesesuaian SM Cikepuh sebagai habitat kedua. Metode penelitian yang digunakan yaitu studi literatur dan observasi lapangan. Data yang dikumpulkan yaitu komponen fisik, biotik, dan tekanan manusia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen habitat di SM Cikepuh yang memiliki potensi tinggi sebagai habitat kedua terdapat pada aspek ketinggian, suhu udara, kelembaban udara, ketersediaan air, dan pH tanah. Sedangkan komponen habitat yang memiliki potensi rendah terdapat pada aspek kelerengan, kubangan, kandungan garam mineral, ketersediaan tumbuhan pakan, dan tekanan manusia. Berdasarkan observasi lapangan dan skoring menunjukkan SM Cikepuh memiliki rata-rata skor kesesuaian 21,31 sehingga sesuai sebagai habitat kedua. Luas daerah yang sesuai sebagai habitat kedua yaitu 6.886,4 ha atau 84,72% dari luas kawasan. Strategi yang dapat dilakukan dalam peningkatan kesesuaian kawasan SM Cikepuh sebagai habitat kedua dengan mempertimbangkan aspek status kawasan, bentang alam, dan teknik yang digunakan antara lain: 1) peningkatan ketersediaan kubangan dapat dilakukan dengan cara membuat kubangan pada sumber air bebas dengan bentuk dan ukuran menyerupai kubangan badak jawa di habitat aktualnya, 2) peningkatan ketersediaan tumbuhan pakan dengan cara penanaman tumbuhan pakan badak jawa yang memiliki palatabilitas tinggi, dan 3) mengurangi tekanan manusia dilakukan melalui penegakan hukum secara tegas, penyuluhan dan pendidikan masyarakat, mengeluarkan hewan ternak dari kawasan, dan mengkaji ulang MoU mengenai penggunaan kawasan SM Cikepuh sebagai tempat latihan militer.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcTropical Biodiversity Conservationid
dc.subject.ddcWildlifeid
dc.subject.ddc2014id
dc.subject.ddcSukabumi, Jawa Baratid
dc.titleTingkat Kesesuaian Suaka Margasatwa Cikepuh Sebagai Habitat Kedua Badak Jawa (Rhinoceros Sondaicus Desmarest, 1822).id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordkesesuaian habitatid
dc.subject.keywordSuaka Margasatwa Cikepuhid
dc.subject.keywordhabitat keduaid
dc.subject.keywordbadak jawaid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record