Keanekaragaman Lumut Kerak di Pohon Mahoni pada Tiga Lokasi dengan Kualitas Udara Berbeda di Kota Bandung
View/ Open
Date
2017Author
Setyani, Btari Amalia
Rushayati, Siti Badriyah
Herliyana, Elis Nina
Metadata
Show full item recordAbstract
Polusi udara di Kota Bandung, tujuh puluh persennya disebabkan oleh
kendaraan bermotor dan sisanya berasal dari kegiatan industri, rumah tangga, dan
aktivitas lainnya. Pemantauan kualitas udara menggunakan organisme hidup dapat
berupa perubahan yang muncul pada komposisi organisme setelah terkena unsurunsur
pencemar. Lumut kerak merupakan salah satu biomonitor kualitas udara
yang paling banyak digunakan di lingkungan terestrial. Tujuan dari penelitian ini
adalah: pertama, membandingkan komposisi dan keanekaragaman jenis lumut
kerak berdasarkan kondisi lingkungan di Kota Bandung; kedua, mengetahui
respon lumut kerak dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberadaan jenis
lumut kerak. Lokasi penelitian yang dipilih adalah perumahan (KPAD
Gegerkalong), transportasi padat (Taman Lansia), dan kawasan industri (Jl.
Rumah Sakit). Data yang diperoleh dianalisis dengan metode deskriptif analitik
dan disajikan dalam bentuk grafik atau tabulasi. Total jumlah jenis lumut kerak
yang ditemukan adalah 15 jenis. KPAD Gegerkalong merupakan lokasi dengan
keanekaragaman jenis lumut kerak tertinggi. Diketahui terdapat empat jenis lumut
kerak ditemukan pada ketiga lokasi penelitian, yakni Dirinaria picta, Pyxine sp.,
Lepraria cf incana, dan Chrysothrix sp., yang menunjukkan respon berbeda
dilihat dari morfologinya. Keberadaan jenis lumut kerak tersebut dipengaruhi oleh
kualitas udara dan suhu, serta rentang ketinggian permukaan kulit kayu yang
diamati