Kejadian Penyakit Kulit pada Anjing dan Kucing Akibat Infeksi Cendawan di Beberapa Klinik Hewan.
Abstract
Anjing dan kucing merupakan dua jenis peliharaan yang yang paling sering dipelihara. Penampilan hewan peliharan harus selalu diperhatikan karena seringkali mengalami gangguan dan dapat berdampak pada infeksi yang lebih luas. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui keragaman penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi cendawan dan agen lainnya pada anjing dan kucing. Penelitian menggunakan data sekunder yang berasal dari rekam medik periode 2010-2014 yang tersimpan di klinik yang diambil dari dua klinik hewan. Data primer diperoleh dari hasil identifikasi keberadaan kapang pada contoh kerokan kulit dan rambut pasien anjing dan kucing yang diambil dari 10 klinik hewan di Kota Bogor. Pemeriksaan makroskopik dilakukan terhadap koloni cendawan yang tumbuh di media pertumbuhan SDA dan SDA-m. Pemeriksaan mikroskopik dilakukan terhadap contoh kerokan kulit dan rambut yang ditetesi dengan KOH 10% dan terhadap struktur mikroskopik cendawan yang tumbuh di media pertumbuhan. Kasus infestasi ektoparasit merupakan kasus yang paling banyak didiagnosa dari anjing dan kucing yang dating ke klinik hewan dengan angka sebesar 30,00% pada anjing ras dan 45,58% pada kucing ras. Kasus dermatofitosis merupakan kasus kedua terbanyak yang dialami pasien, yaitu sebesar 25,71% pada anjing ras dan 14,28% pada kucing ras. Kapang Dermatofita tidak ditemukan pada contoh kerokan kulit dan rambut. Sejumlah cendawan saprofit dan kosmopolitan ditemukan dari contoh yang diperiksa