View Item 
      •   IPB Repository
      • IPBana
      • Articles
      • Faculty of Agricultural Technology
      • Agroindustrial Technology
      • View Item
      •   IPB Repository
      • IPBana
      • Articles
      • Faculty of Agricultural Technology
      • Agroindustrial Technology
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Pengaruh Praperlakuan Jerami Padi dan Pencernaan Campuran Dengan Sludge Terhadap Kinerja Digester Anaerobik

      Thumbnail
      View/Open
      02_Prosiding SPRINT 2014_Romli02_Pengaruh Praperlakuan Jerami Padi dan Pencernaan Campuran Dengan Sludge Terhadap Kinerja Digester Anaerobik.pdf (2.731Mb)
      Date
      2015-01
      Author
      Romli, Muhammad
      Zakaria, Nizar
      Suprihatin
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Teknologi penanganan anaerobik merupakan proses yang efektif untuk mendaur-ulang karbon dan nutrien limbah biomasa pertanian. Namun daur-ulang ini terkendala oleh karakteristik struktur lignoselulosa dan ketidak-seimbangan komposisi karbon dan nitrogen dalam kebanyakan biomasa pertanian. Penelitian ini mengevaluasi pengaruh praperlakuan jerami padi secara biologis dan pencernaan campuran (co-digestion) jerami dengan sludge terhadap kinerja digester anaerobik. Praperlakuan bahan dilakukan dengan bio-oksidasi parsial selama 8 hari oleh mikroba selulolitik setelah mengalami pengecilan ukuran. Pencernaan campuran dilakukan dengan rasio jerami:sludge 60:40 dan 40:60 (basis bahan kering) dalam digester skala 500 mL yang dioperasikan pada suhu 35oC selama sekitar 100 hari dengan TS awal 15%. Kinerja digester ditentukan dari produksi gas, COD (chemical oxygen demand), VFA (volatile fatty acids), TS (total solids), VS (volatile solids), TKN (total kjeldahl nitrogen) pada lindi dan digestat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praperlakuan bahan dengan bio-oksidasi parsial menghasilkan gas 66% lebih tinggi (138 L/kg TS) dan fase lag yang lebih pendek (15 hari) dibandingkan jerami segar tanpa praperlakukan (kontrol: 83 L/kg TS dan 30 hari). Penambahan sludge pada pencernaan campuran berpengaruh terhadap laju pembentukan gas dan produksi gas total. Nisbah jerami:sludge 40:60 menghasilkan fase lag yang lebih pendek dibandingkan dengan nisbah jerami:sludge 60:40, tetapi cenderung menghasilkan gas total yang lebih rendah karena proporsi jerami (karbon) yang lebih sedikit. Spesies VFA yang dominan dalam lindi adalah asam asetat, propionat, butirat dan valerat.
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/84095
      Collections
      • Agroindustrial Technology [278]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository