dc.description.abstract | Tandan kosong kelapa sawit (TKKS) adalah limbah padat produksi kelapa
sawit yang jumlahnya melimpah dan terus meningkat setiap tahun, namun
pemanfaatannya masih sangat terbatas. Di sisi lain, terdapat pasokan besar polimer
ABS yang banyak digunakan dalam rekayasa material karena keunggulan sifat
mekaniknya, mudah diproses, dan dapat didaur ulang menjadi komposit. Oleh
sebab itu perlu adanya terobosan baru dan inovasi teknologi pengolahan TKKS,
salah satunya adalah rekayasa material komposit. TKKS dapat dikonversi menjadi
produk yang memiliki nilai tambah yaitu dijadikan sebagai filler untuk memperkuat
material biokomposit berbasis polimer ABS daur ulang. Selain sebagai salah satu
upaya reduksi dan pemanfaatan limbah yang melimpah, penggunaan serat TKKS
sebagai penguat biokomposit diharapkan dapat menjadi material pengganti
komposit fiberglass yang telah banyak digunakan dalam industri plastik di
Indonesia.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kinerja biokomposit, seperti
karakteristik filler, sifat termal, dan sifat antarmuka filler dengan matriks.
Komposisi dan ukuran serat pun dapat mempengaruhi sifat mekanik dari komposit
polimer. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi sifat dasar serat TKKS
sebagai filler biokomposit dalam berbagai ukuran (serat panjang, sedang, pendek,
dan mikropartikel), mensintesa biokomposit dengan metode single-screw extrusion
serta menganalisis mikrostruktur, sifat termal, dan permukaanya, serta menganalisis
sifat mekanik biokomposit dan membandingkannya dengan komposit fiberglass.
TKKS dibuat menjadi berbagai variasi ukuran metode mechanical milling
dan pengayakan. Biokomposit diproduksi menggunakan single-screw extruder
dengan mencampuran serat TKKS sebagai filler, ABS daur ulang sebagai matriks
dan compatibilizer. Biokomposit granular yang dihasilkan kemudian dicetak
menjadi spesimen uji menggunakan injection molding. Pengujian mikrostruktur,
sifat termal, mekanik, dan permukaan yang dilakukan adalah uji XRD, FTIR,
pengamatan mikroskop optik, DSC, Tensile (ASTM D-638), Flexural (ASTM D-
790A), Notched Izod Impact dan pengujian sudut kontak.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa biokomposit dengan penguat serat
TKKS longfiber (R-ABS/LF) memiliki sifat mekanik yang unggul, ditinjau dari
mikrostruktur, sifat termal dan permukaannya. Selain itu, R-ABS/LF memiliki nilai
ketahanan terhadap benturan yang lebih unggul daripada komposit fiberglass,
sehingga serat TKKS dapat menjadi material alternatif pengganti fiberglass sebagai
filler komposit yang telah banyak digunakan pada industri plastik di Indonesia. | id |