Show simple item record

dc.contributor.advisorWirwayan, Budy
dc.contributor.advisorWisudo, Sugeng Hari
dc.contributor.advisorSolihin, Iin
dc.contributor.advisorHaluan, John
dc.contributor.authorRizal, Muhammad
dc.date.accessioned2017-05-02T07:24:15Z
dc.date.available2017-05-02T07:24:15Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/83989
dc.description.abstractIsu strategis yang sering dibicarakan dalam pengembangan perikanan laut salah satunya adalah pemberdayaan nelayan kecil, dimana kondisi usaha perikanan laut di Indonesia saat ini menunjukkan belum berpihak pada upaya peningkatan kesejahteraan nelayan. Menyikapi kondisi tersebut, Kementrian Kelautan dan Perikanan pada Tahun 2010-2014 fokus terhadap pengentasan kemiskinan dan kemandirian nelayan di wilayah pesisir dan sentra perikanan, yang diwujudkan dengan pembentukan kelompok-kelompok nelayan kecil melalui program pemberdayaan pengembangan usaha mina perdesaan (PUMP) terhadap nelayan kecil (kapal<5GT) yang tergabung dalam kelompok usaha bersama (KUB). Salah satu tujuannya adalah aktifnya KUB sehingga diharapkan berkembangnya usaha penangkapan ikan, kewirausahaan nelayan dan KUB sebagai lembaga ekonomi di perdesaan. Pelaksanaan program KUB Perikanan Laut merupakan program percepatan penanggulangan kemiskinan nelayan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan usaha dan kemandirian khususnya pemberdayaan nelayan skala kecil, melalui bantuan modal usaha yang dalam pelaksanaanya diselaraskan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Strategis Kementrian Kelautan dan Perikanan Tahun 2010-2014. Tujuan penelitian adalah (1) mengetahui kinerja KUB nelayan gillnet dan mengidentifikasi atribut kinerjanya (aspek lembaga, sosial budaya, ekonomi, lingkungan dan kebijakan) di Barsela Aceh, (2) mengetahui kelayakan usaha KUB nelayan gillnet di Barsela Aceh, (3) Menganalisis tingkat Status keberlanjutan KUB nelayan gillnet di Barsela Aceh, (4) Strategi pengembangan kelembagaan KUB nelayan gillnet di Barsela Aceh. Metode Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis kesenjangan dan IPA (Importance Performance Analysis) untuk mengetahui nilai atribut kinerja KUB, analisis ekonomi digunakan untuk menilai kelayakan usaha KUB, analisis status keberlanjutan KUB yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Multi dimensional scaling (MDS) serta metode Interpretative Sructural Modelling (ISM) untuk mengetahui altenatif model pengembangan KUB nelayan menuju keberhasilan berbasis perikanan laut (nelayan gillnet) di wilayah Barsela Aceh. Hasil penelitian menunjukkan nilai kesenjangan pada aspek lembaga (1,87) dan aspek sosial budaya (1,91) adalah katagori cukup baik. Sedangkan nilai pada aspek ekonomi (2,12), aspek lingkungan (2,43) dan aspek kebijakan (2,21) adalah katagori kurang baik. Serta atribut yang prioritas (kuadran A) adalah dalam aspek lembaga adalah 5 atribut, aspek sosial budaya adalah 4 atribut, aspek ekonomi adalah 3 atribut, aspek lingkungan adalah 3 atribut dan aspek kebijakan ada 4 atribut. Berdasarkan hasil penelitian kelayakan usaha KUB nelayan gillnet menunjukkan bahwa layak dilanjutkan dengan memperoleh keuntungan rata-rata Rp 41.839.791, nilai R/C> 1 dengan nilai rata-rata 1,41, nilai PP rata-rata 1,89 (23 bulan) untuk mengembalikan modal. Kemudian kelayakan investasi usaha KUB nelayan gillnet yaitu NPV > 1, dengan nilai rata-rata 146.053.176, nilai Net B/C > 5 1 dengan nilai rata-rata 2,93 dan nilai IRR dengan nilai rata-rata 63% > dari tingkat suku bunga 12 % sehingga dapat dikatakan bahwa usaha KUB nelayan gillnet layak untuk dilanjutkan. Hasil analisis Rapfish diperoleh bahwa status pengembangan berkelanjutan KUB menunjukkan bahwa menurut aspek kelembagaan, ekonomi dan aspek sosial budaya dan kebijakan dikategorikan kurang berkelanjutan, kemudian aspek ekologi atau lingkungan dikategorikan cukup berkelanjutan. Atribut yang berpengaruh pada aspek lembaga adalah: kualitas sumberdaya manusia, intensitas pembinaan, efektif PPTK dan tingkat pemanfaatan akses informasi. Aspek sosial budaya: etos kerja, koordinasi dan kekompakkan kelompok dan budaya ingin mandiri. Aspek ekonomi: tingkat peluang pasar KUB, perkembangan omset, terwujudnya LKM. Aspek ekologi: Teknologi ramah lingkungan, efektif jenis ikan layak tangkap dan keberlanjutan sumberdaya ikan, aspek kebijakan: peraturan sanksi bagi KUB tidak aktif, sinkronisasi program pemberdayaan nelayan dan aturan sanksi KUB yang melanggarAD/ART. Strategi prioritas atau elemen kunci keberhasilan program pengembangan KUB meliputi yaitu meningkatkan kualitas SDM, Etos kerja, rendah keahlian PPTK Sesuai bidang KUB binaan, rendah kemampuan nelayan mengadopsi teknologi, rendah tingkat kepercayaan antara anggota KUB, kurang efektif peraturan pemeliharaan aset KUB, rendah peluang akses KUB ke pasar, kurang efektif peraturan pembagian hasil laba KUB, rendahnya tingkat selektivitas alat tangkap, tidak efektif sanksi bagi KUB yang melanggar aturan kinerjanya, peningkatan sinergi kinerja stakeholder, sinergi aturan & zona wilayah program bantuan nelayan antara stakeholder dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcFisheriesid
dc.subject.ddcMarine Fisheriesid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcBanda Acehid
dc.titlePola Pengembangan Kub Nelayan Gillnet Di Barsela Aceh Berbasis Perikanan Lautid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordBarsela Acehid
dc.subject.keywordpola, KUBid
dc.subject.keywordpengembanganid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record