dc.description.abstract | Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit penting di Indonesia yang ditularkan melalui vektor nyamuk. Pengendalian vektor dengan insektisida banyak digunakan dan dapat menimbulkan terjadinya masalah resistensi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan status resistensi Ae. aegypti terhadap bendiokarb dan menganalisis pola kejadian DBD di Kota Bogor. Penelitian dilakukan dengan cara standar WHO (1975) menggunakan susceptibility test kit dengan impregnated paper berbahan aktif bendiokarb 0,1%. Telur nyamuk Ae. aegypti diperoleh dengan menggunakan ovitrap dari 12 kelurahan di Kota Bogor. Telur-telur dipelihara sampai nyamuk generasi F2 kemudian diujikan terhadap insektisida bendiokarb. Hasil penelitian menunjukkan persentase kematian nyamuk pada 3 isolat Ae. aegypti (Sindang Rasa, Pamoyanan, Panaragan) telah resisten terhadap bendiokarb dan 9 isolat nyamuk Ae. aegypti (Sukadamai, Harjasari, Situgede, Semplak, Sindang Sari, Ciwaringin, Kayu Manis, Ciluar, dan Kedung Halang) berstatus toleran. Hubungan antara kasus DBD dengan indeks curah hujan dari tahun 2010 sampai 2013 menunjukkan nilai r = 0.264 dan nilai P = 0.07 > 0.05. Hasil ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan indeks curah hujan diikuti oleh peningkatan kasus DBD tetapi hubungan ini tidak signifikan karena hanya berpengaruh sebanyak 26,4% pada peningkatan kasus DBD di Kota Bogor. | id |