Viabilitas Embrio Mencit (Mus musculus albinus) setelah Vitrifikasi dan Kultur In Vitro.
View/ Open
Date
2016Author
Irarang, Yusa
Boediono, Arief
Fahrudin, Mokhamad
Metadata
Show full item recordAbstract
Vitrifikasi merupakan proses kriopreservasi tanpa pembentukan kristal es. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui viabilitas embrio mencit setelah vitrifikasi dan dikultur in vitro. Superovulasi mencit dilakukan dengan penyuntikan PMSG (5 IU / ekor) dan hCG (5 IU / ekor) secara intraperitoneal dengan interval 48 jam. Embrio dikoleksi pada hari ketiga kebuntingan untuk divitrifikasi, dan embrio tanpa perlakuan digunakan sebagai kontrol. Embrio diekuilibrasi pada phosphate buffer saline (PBS) 20% fetal bovine serum (FBS) + 10% ethylene glycol (EG) kemudian dimasukkan ke dalam PBS 20% FBS + 15% EG + 15% dimethyl sulfoxide + 0.5 M sukrosa. Penghangatan dengan menggunakan PBS 20% FBS dan sukrosa 0.5 M, sukrosa 0.25 M dan sukrosa 0.1 M. Pewarnaan Hoesct dan propidium iodide (PI) dilakukan pada embrio setelah 2 hari kultur in vitro. Perkembangan blastosis embrio pasca vitrifikasi dan kontrol yaitu 73.91% dan 85.42%. Total sel embrio pasca vitrifikasi dan kontrol yaitu 99.91±15.87 dan 73.14±9.61 dimana persentase sel hidup yaitu 96.61% dan 97.65%. Tidak ada perbedaan pada perkembangan embrio dan persentase sel hidup. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa metode vitrifikasi tidak mempengaruhi viabilitas embrio mencit dan dapat berkembang pada kultur in vitro.