| dc.description.abstract | Tempe merupakan salah satu bahan pangan hasil fermentasi kedelai
menggunakan kapang Rhizopus sp. banyak yang tersedia di Indonesia. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan yang mengandung
10% protein dari tepung kedelai atau tepung tempe yang berasal dari kedelai
Genetically Modified Organism (GMO) maupun kedelai Non-GMO terhadap
kandungan antioksidan Copper,Zinc-Superoxide Dismutase (Cu,Zn-SOD) pada
jaringan testis tikus. Penelitian ini menggunakan 15 ekor tikus jantan galur
Sprague Dawley, yang dibagi menjadi lima kelompok pelakuan berdasarkan
sumber protein yang diberikan. Masing-masing kelompok diberi ransum 10%
protein, dari; (1) tepung tempe GMO, (2) tepung kedelai GMO, (3) tepung tempe
Non-GMO, (4) tepung kedelai Non-GMO, (5) kasein (kontrol). Perlakuan
diberikan selama 90 hari (EFSA 2011 uji subkronik). Jaringan testis diproses
dengan metode embedding menggunakan parafin, dan dilakukan pewarnaan
dengan teknik imunohistokimia untuk melihat kandungan antioksidan Cu,Zn-SOD.
Hasil penelitian menunjukkan pemberian tepung tempe GMO maupun non-GMO
memiliki kandungan antioksidan Cu,Zn-SOD yang sama pada jaringan testis tikus.
Pemberian tepung tempe GMO maupun Non-GMO mampu lebih efektif dalam
meningkatkan kandungan Cu,Zn-SOD pada jaringan testis dibandingkan dengan
pemberian tepung kedelai GMO maupun Non-GMO. Tepung kedelai GMO
maupun Non-GMO mampu lebih baik dalam meningkatkan kandungan
antioksidan Cu,Zn-SOD dibandingkan dengan kasein. | id |